Gubri Riau: Mindset Pelayanan Kesehatan Perlu Diperbaiki

/ Selasa, 02 April 2019 / 16.20 WIB

SUARAaktual.co | Pekanbaru – Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Sumbagteng Jambi, Siswandi, berkesempatan menyampaikan kondisi dan perkembangan pelayanan kesehatan hingga posisi kepesertaan di Provinsi Riau pada rapat koordinasi dalam rangka membenahi pelayanan kesehatan pada Selasa (02/04) di Kantor Gubernur. 

Kepesertaan di Provinsi Riau sendiri sudah di angka 73 persen. Untuk cakupan semesta diperoleh oleh Kabupaten Meranti dan akan disusul oleh Kota Pekanbaru. Ditambah segmentasi aparat desa, pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN) hingga buruh harian lepas (BHL) berpotensi meningkatkan kepesertaan hingga 80 persen.

Di angka rujukan masih banyak. Sebagian besar karena sarana prasarana yang belum memadai hingga kompetensi tenaga medis. Poli rujukan banyak berasal dari internis dan mata karena memang hanya terdapat di Kota Pekanbaru. Selain itu melalui Program Promotif Preventif, BPJS Kesehatan bersinergi dengan Dinas Kesehatan yang meliputi kegiatan skrining kesehatan, skrining kesehatan lanjutan, hingga program pengelolaan penyakir kronis (Prolanis).

Melalui integrasi sistem informasi manajemen (SIM) BPJS Kesehatan dengan rumah sakit, kita bisa melihat ketersediaan tempat tidur dan antrian online. Peserta bisa mengakses pendaftaran antrian melalui Mobile JKN dan kemudian menerbitkan surat eligibilitas peserta (SEP) di rumah sakit yang sudah integrasi SIM. 

“Tak kalah penting adalah sarana pengaduan. Sarana pengaduan eksisting ada di Care Center 1500400, Petugas Penanganan Informasi dan Penanganan Pengaduan, LAPOR!, Dinas Kesehatan, hingga rumah sakit. Dinas terkait dapat kita integrasikan demi memberikan pelayanan publik terbaik kepada masyarakat,” terang Siswandi.

Gubernur Riau, Syamsuar, sejalan dengan Siswandi. Dia memang menaruh perhatian terhadap kesehatan di wilayah Riau. Melalui rapat koordinasi yang digelar Pemerintah Provinsi bersama BPJS Kesehatan ini, dia mengungkapkan bahwa pembenahan pelayanan kesehatan ini menjadi salah satu fokus 100 hari kerja-nya sejak diangkat menjadi Gubernur Provinsi Riau.

"Kita (bersama) memang harus membenahi pelayanan kesehatan. Mindset pelayanan kesehatan bagi publik perlu diperbaiki. Karena kita memang pelayan bagi mereka (masyarakat)," tegas Syamsuar.

Terkait layanan pengaduan ini, Syamsuar pun secara khusus meminta kepada pihaknya agar ada semacam pos pelayanan pengaduan yang berintegrasi dengan sistem pengaduan BPJS Kesehatan. Menurutnya agar dirinya bersama Wakil Gubernur Riau, Edy Nasution dapat bersama memonitor perkembangan pengaduan yang masuk.

"Jadi bisa terpantau sama kita (Syamsuar dan Edy Nasution). Kalo hanya laporan tapi tak ada tindak lanjutnya, buat apa?" ungkap Syamsuar dengan aksen Melayu.

Apalagi kata dia, dalam waktu dekat akan diresmikan pembangunan Kapal Roll On-Roll Off (kapal roro) Dumai-Melaka (Malaysia). Jika mindset tidak diubah, masyarakat Riau akan lebih memilih berobat ke Melaka. Namun, dengan kerja keras bersama baik antar instansi dan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, kemudian BPJS Kesehatan hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi), Bumi Riau bisa mandiri bahkan bersaing dengan Melaka. 
(Adv/dp)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p