![]() |
Foto Bersama, Kapolres Psp AKBP Hilman Wijaya SIK, MH, Rektor IAIN Psp Prof Ibrahim Siregar bersama Jajarannya foto bersama sebelum menyampaikan kuliah umum di Auditorium Kampus IAIN, Minggu (11/11) |
SUARAaktual.co | Padangsidimpuan - Kapolres Padangsidimpuan (Psp) AKBP Hilman Wijaya SIK memberikan kuliah umum 'bertemakan 'wawasan kebangsaan bangun kesadaran untuk cinta NKRI' di Auditorium IAIN Psp, jalan Imam Bonjol Kota Psp, Minggu (11/11).
Dalam paparannya, AKBP Hilman Wijaya mengulas seputar, makna idiologi pancasila dan peran Polri dalam antisipasi intoleransi, radikalisme, terorisme serta hoax.
Dikatakan, idiologi Pancasila seperangkat ide atau cita-cita yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan suatu tujuan yang berlandaskan lima sila dalam Pancasila.
" Banyak tantanga internal maupun eksternal
yang berupaya merubaha idiologi Pancasila namun tidak akan berhasil selagi kita memiliki wawasan kebangsaan dan rasa cinta kepada NKRI yang tinggi. Rasa cinta tanah air akan menghindarkan kita dari paham-paham radikal, intoleran yang berupaya memecah belah anak bangsa,"ujarnya.
Disisi lain, Hilman juga mengungkapkan, bahaya informasi dan berita hoax karena dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. " Peredaran informasi atau berita hoax ini sudah sangat membahayakan, jika seluruh eleman masyarakat tidak ikut andil menangkalnya maka dikhawatirkan negeri tercinta ini akan porak poranda,"katanya.
Dalam kesempatan itu, Hilman Wijaya mengatakan mahasiswa sebagai generasi masa depan bangsa Indonesia harus disipakan dengan baik. Program Ma'had Jami'ah yang sudah dilakukan IAIN Psp merupakan ciri dari wawasan nusantara, karena mahasiswa bisa saling berbagi meskipun beda suku dan asal daerah.
"Wawasan kebangsaan tidak terlepas dari Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, banyak yang merasa paling pancasila dan mengatakan Indonesia harga mati tetapi tidak terbukti dari perlakuan dan perbuatannya,"terangnya.
Program "mondok" yang ada di IAIN Psp kata Hilman, merupakan gambaran dari wawasan nusantara. "Saya sangat mengapresiasi program-program seperti ini karena mahasiswa bisa saling berbagai dan mendapat teman seperti saudara dalam berbagai kesempatan di asrama", tuturnya sembari menyebut pernah merasakan mondok/asrama selama tiga setengah tahun.
Kapolres juga mengharapkan, para mahasiswa bersungguh sungguh belajar, agar ilmu yang didapatkan nantinya berguna bagi bangsa dan negara.
Sebelumnya, Rektor IAIN Psp Prof Ibrahim Siregar dalam sambutannya mengungkapkan, agar seluruh mahasiswa mejadi manusia yang berkarakter, berbudaya dan menghargai kearifan lokal sehingga memberikan kemanfaatan yang seluas-luasnya.
"Semua ibadah yang kita lakukan untuk menguatkan rasa sosial kita kepada sesama", ujarnya. Kepada lembaga-lembaga yang ada baik pemerintah maupun swasta diharapkan memberikan masukan untuk kemajuan IAIN Psp.
"Sebagai lembaga akademis, IAIN Psp juga membutuhkan masukan dari berbagai pihak", tuturnya.
Ditambahkan, dulu pelajaran sejarah Indonesia sangat kental diajarkan sejak bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi, namun, saat ini banyak generasi muda yang tidak tahu dan memahami sejarah kebangsaan.
" Bayangkan, saat ditanya nama para pahlawan kita, banyak yang tidak tahu, makanya civitas akademika IAIN Psp merasa perlu menggelar acara ini untuk memberi pemahaman kepada generasi muda betapa besarnya pengorbanan para pahlawan dalam melepaskan Indonesia dari penjajahan,"terangnya.
Informasi yang dihimpun, acara yang awalnya akan menghadirkan Kombes Pol Rony Samtana (Dirres Krimsus Polda Sumut) dan akhirnya digantikan Kapolres Psp itu, dipandu Wakil Rektor III Sumper Mulia Harahap dengan peserta para civitas akademika dan ratusan mahasiswa IAIN Psp.
Hadir dalam acara itu, Kasat Intel Polres Psp AKP Ahmad Fauzi dan juga pemimpin dan ratusan mahasiswa IAIN Psp.
(DP.003/SB***)