Photo istimewa Danau Kajwit dari atas dengan menggunakan Pesawat
SUARAaktual.co | PELALAWAN - Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah yang mempunya banyak wisata alam yang menarik yang tersebar di beberapa kecamatan, mulai dari wisata Bono di Teluk Meranti, Istana Sayap di Kecamatan Pelalawan, Tugu Equator dan Air Panas di Pangkan Lesung, dan Kawasan TNTN yang berada di Ukui dan masih banyak lainnya.
Dan ada satu kawasan Wisata yang sangat berpotensi tinggi untuk dijadikan destinasi untuk berwisata di Kabupaten Pelalawan yaitu Danau Kajwid. Danau yang terletak di Kecamatan Langgam ini masih sangat terjaga keasriannya, dan banyak masyarakat Pelalawan yang sudah tau tentang keberadaan Danau ini dikarenakan selama ini danau yang memiliki kekayaan alam yang menjanjikan ini terus dipromosikan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Dan sudah banyak wisatawan dari berbagai daerah hingga ke Jiran Tetangga Malaysia maupun Negara Singapura mengunjungi lokasi wisata Danau Kajwid ini.
Kelengkapan lokaai wisata Danau Kajwit di lokasi
Ya, Danau Kajuik adalah salah satu Danau kebanggan Pelalawan yang kini telah menjadi salah satu pilihan yang pas untuk dijadikan tempat berwisata nersama keluarga, terlebih sekarang ini di lokasi Danau kini memiliki kawasan bermain dimana telah terpancang kokoh wahana Flying Fox setinggi hampir 30 meter yang menakjubkan. Selain Flying Fox, wahana permainan lain yang bisa dinikmati yakni Flying Fish ditengah danau dan beberapa wahana permainan menarik lainnya.
Didukung dengan akases jalan yang sudah terhubung langsung kejalan hitam dan bisa dilewati mobil maupun sepeda motor. Danau yang terhampar ditengah menjadi daya tarik tersendiri, di sepanjang perjalanan menuju kawasan danau yang berjarak kurang lebih 1 KM dari jalan hitam, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. dimana banyak pohon besar dan tinggi yang sudah berumur ratusan tahun, terkadang selelompok perimata akan muncul seakan menyambut kedatangan kita, dan sejumlah binatang liar lainnya juga sesekali akan terlihat.
Photo Bupati Pelalawan HM Harris saat melakukan pemotongan tumpeng di lokasi Danau Kajwit beberapa waktu lalu
Kepala Dinas Kebudayaan pariwisata Pemuda dan Olahraga (Budparpora) kabupaten Pelalawan Andi Yuliandri menyatakan bahwa saat ini Dinasnya sedang berupaya mengelolah kawasan Danau Kajuik di Langgam, dan saat ini sudah disiapkan juga Masterplan nya untuk melakukan pemetaan kawasan atau pembagian zona. Sebab setelah dilakukan Masterplan di kawasan Danau tersebut, terdapat pembagian zona diantaranya zona masuk kawasan ada dua titik diantaran lewat jalan Darat dan lewat jalur air yang masuk melalui anjungan ranah tanjung bunga via boat kecil.
"Selain itu juga ada Zona perikanan, di zona ini akan ditetapkan kawasannya di pulau yang ada ditengah danau, berupa home Stay, rumah makan dan kerambah ikan lokal. Selain itu juga masih didalam pulau, pihak Disbudparpora juga menetapkan di pulau tersebut masih masuk dalam kawasan zona hutan larangan yakni dilarang ada penumbangan atau yang sifatnya merusak hutan, dan terakhir ada zona Pertanian, zona ini nantinya dikelola oleh Dinas Pertanian dan Holtikultural yakni memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam bukan padi yang nantinya bisa dijual kepara pengunjung hasil panennya," jelasnya.
Speedboat saat menarik pengunjung menggunakan Banana Bood
Walau baru dibuka dan baru diperkenalkan objek wisata baru Danau Kajuik di Langgam ini, diharapkan sesuai instruksi Bupati agar dapat ditangani secara maksimal oleh semua Dinas terkait sesuai tupoksinya, artinya untuk masalah Hutan yang ada dikawasan Dananu nantinya tidak akan di tumbang melainkan akan dirawat sehingga akan menjaga keasrian lokasi atau kawasan Danau Kajuik.
Dan sebagai bentuk kesiapan dalam mengelolah danau Kajuik tersebut, walau dengan dibiayai secara swadaya masyarakat namun setidaknya kedepan kegiatan pembangunannya bisa dianggarkan lewat APBD. Dan saat ini, potensi Danau Kajuik sendiri tengah dieksplore habis-habisan oleh masyarakat tanpa harus merubah bentuk aslinya. Artinya, di kawasan itu hanya boleh membangun jalan serta membangun home stay atau gazebo-gazebo yang bisa disewakan ke pengunjung nantinya. Tak hanya itu, di kawasan hutan Danau Kajwid sendiri dilarang menumbang pohon yang ada sebab pohon-pohon yang ada sekarang rata-rata sudah berusia ratusan tahun dan ini nantinya bisa dimanfaatkan sebagai lokai outbond bagi yang berminat datang kelokasi itu.
"Jadi, karena ini lahannya milik masyarakat adat Langgam, maka nantinya bukan tidak bisa dijadikan seperti di Bali, disana itu karena mereka kental dengan adatnya maka sitem pembagian hasil yang diterima dari sektor pariwisata berupa bagi hasil 60:40. Artinya 60 persen untuk pemerintah daerah dan 40 persennya masyarakat adat, dan jelas untuk hal semacam ini maka diatur untuk kewajiban pemerintah hanya memberikan dan membangunkan fasilitas infrastruktur jalan sedangkan untuk pembangunan di dalam kawasan wisata danau dilakukan oleh masyarakat adat seperti pembangunan arena bermain, tempat penginapan,serta fasilitas penunjang pencinta alam lainnya, sehingga jelas dengan begitu manfaat dari keberadaan objek wisata Danau Kajuik bisa dirasakan oleh masyarakat sektar," ujar Andi.
Andi mengungkapkan, rencana pengembangan Danau Kajuik kedepan cukup besar. Selain wahana Flying Fox dan Flying Fish yang saat ini sudah ada, pengembang sedang membangun 30 item permainan outbond lainnya di atas lahan seluas 21 hektar itu. Fasilitas itu dapat dinikmati pengunjung.
Untuk mempublikasikannya, kata Andi, masyarakat harus berperan paling aktif dan turut andil dalam mengembangkannya. Sehingga objek wisata Danau Kajuik dapat berkembang dan dikenal masyarakat luas di Provinsi Riau.
Andi mencotohkan beberapa objek wisata di Kabupaten Kampar yang sekarang banyak menyedot perhatian dan dikunjungi masyarakat. Lantaran masyarakat setempat sangat antusias memperkenalkan objek wisata yang tengah dikelolahnya. Cara seperti itu harus diadopsi di Danau Kajuik, supaya bisa sukses seperti Ulu Kasok, Pantai Jering, Sungai Hijau, dan lain-lain.
"Kunci warga yang harus berperan paling besar. Kemudian investor mengimbangi dengan fasilitas. Pemda hadir dengan infrastruktur. Pasti berkembang," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Pelalawan HM Harris dirinya mengaku optimis kalau danau Kajuik memilik daya pikat tersendiri dan kemungkinan dikunjungi oleh wisatawan lokal bakal datang dan berekreasi di lokasi danau apabila sudah tertata dan sudah dilengkap sejumlah fasilitas yang dibutuhkan.
"Masyarakat adat sini sudah saya kasih penjelasan kepada mereka bahwa banyak keuntungan yang akan didapat setelah danau ini sudah menjadi daerah tujuan wisata alami, karena konsepnya sudah ditata dan pastinya yang tadinya mungkin masyarakat hidup tergantung dengan Danau dengan mencari ikan setidaknya mereka nanti bisa alih profesi dengan membudidayakan ikan dan menjualnya langsung ke wisatawan dengan harga yang cukup lumayan, belum lagi kalau mereka nanti mendirikan home stay yang bisa disewakan,” kata Bupati Harris.
Ketika disinggung soal persiapan saat ini, dirinya mengatakan bahwa saat ini pihak pemda sedang melakukan Masterplan pemetaan kawasan dan juga sedang dilakukan pembukaan sekaligus melakukan penimbunan badan jalan menuju danau, untuk pekerjaan pembukaan dan peningkatan pembangunan badan jalan saat ini dilakukan secara swadaya dan sampai saat ini diperkirakan sudah menelan anggaran lebih kurang 300 Juta Rupiah.(Adv/Apriel Ruzman)