![]() |
SUARAaktual.co | Tapsel - Seperti diketahui Area kontruksi PLTA Simarboru terletak di
kecamatan Sipirok, kecamatan Marancar dan Kecamatan Batang Toru, lahan yang di
gunakan sebagai lokasi dari PLTA Simarboru berada pada lahan dengan status Hak
Penggunaan Lain (HPL) belum ada pemukiman warga dan bukan hutan lindung.
proyek pembangunan tidak menggangu lingkungan dikarenakan sudah ada Fragmentasi
habitat secara alamiah oleh sungai Batang Toru sepanjang 174 Km dan ini
memisahkan satwa liar diblok timur dan barat.
Hal ini membuat warga Sipirok Marancar dan Batang Toru
menginginkan di percepat pembangunan PLTA Simarboru dengan pertimbangan sepakat
mendukung sepenuhnya dari hasil keputusan musyawarah antara lain, tidak
mempermasalahkan lahan lahan yang telah dibebaskan dan bersedia memberikan
penjelasan kepada pihak-pihak yang lain baik perorangan maupun organisasi atau
Badan tentang adanya issu pencemaran lingkungan dan perlindungan satwa satwa
langka yang dituangkan dalam bentuk tertulis hasil keputusan musyawarah
ditandatangani diatas meterai oleh Raja Luat Sipirok Ir Edward Siregar (GLR
Sutan Parlindungan Soangkupon)Raja Adat Marancar Yusuf Siregar (GLR Baginda
Kali Rajo) dan Raja Panasunan Bulung Salasa Siregar (GLR Sutan sori pada) turut
hadir para saksi pendukung bertempat di sipirok. Selasa (16/10).
Hasil pertemuan tersebut juga tak luput dari
pembicaraan warga yang turut hadir dalam acara musyawarah tersebut, dampak
pembangunan PLTA Simarboru akan menyedot ribuan tenaga kerja, pada tahap
konstruksi bangunan bendungan atau Dum. Kebutuhan tenaga kerja jelas berdampak
pada masyarakat sekitar kita, sebut tokoh masyarakat Abdul Gani Batubara.
Keberadaan pembangkit ini dinilai memberikan dampak
positif, “Kami meyakini jika setiap melakukan proyek besar pemerintah pasti
sudah memikirkan Aspek pendukung setidaknya kajian dampak lingkungan, studi
AMDAL dan lainnya termasuk status lahan.”
Kita bersyukur wilayah ini dianugerahi kekayaan alam
dengan energi yang begitu luar biasa, adanya tebing curam di sepanjang sungai
berbentuk cekungan tajam berbentuk huruf yang akan menjadi titik dimana
bendungan akan di bangun dengan demikian masih terjaga lahan lain yang tidak
digunakan untuk tetap bertahan seperti sedia kala, menambahkan Alvian siregar
penuh harap terbangun secepatnya PLTA Simarboru. Sehingga kita masyarakat
Tapanuliselatan tidak lagi krisis listrik, Semoga, tutup Alvian.
(Erijon DTT)