![]() |
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo. (Foto: Ricad Saka/kumparan) |
SUARAaktual.co |
Jakarta - Sejumlah
lembaga survei telah mengeluarkan elektabilitas kedua paslon yang tengah
bertarung di Pilpres 2019, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mayoritas survei menunjukkan
pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dari paslon nomor urut 02.
Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan
Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo,
mengungkapkan ketidakpercayaannya pada hasil survei yang ada di Indonesia.
Prabowo-Sandi memiliki tim survei internalnya sendiri dengan 2.100 responden
dari dari seluruh Indonesia.
Hashim menjelaskan, selisih elektabilitas Jokowi dengan
Prabowo hanya 6-11 persen, tidak seperti beberapa lembaga survei yang hingga
lebih dari 20 persen. Maka dari itu, ia tak percaya hasil rilis lembaga survei
yang mematok selisih Jokowi dan Prabowo jauh.
“Polling yang sama mengatakan Jokowi memimpin
dengan selisih 20 persen. Survei internal kita Jokowi memimpin 6-11 persen. Itu
angka internal kita. Jadi bukan 20 persen. Dan kita yakin Jokowi jatuh,” kata
Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan,
Kebayoran Baru, Jumat (19/10).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu
mengungkapkan survei internal oleh partainya selesai sekitar pekan lalu. Ia
justru menuding elektabilitas dari lembaga-lembaga survei merupakan pesanan
kubu Jokowi, karena tidak mungkin selisihnya yang begitu jauh hingga 20 persen.
“Kalau sepuluh survei yang bilang Jokowi unggul 20
persen itu saya enggak percaya. Mereka semua prediksi Ahok menang satu putaran
kan. Semua, tanpa terkecuali. Saudara-saudara lihat, udahlah, pesan sponsor.
Bisa ngerti kan?,” tutur Hashim.
Meski begitu, Hashim mengakui Jokowi adalah sosok yang
banyak disukai orang, termasuk dirinya sendiri. Ia juga salah satu yang
mensponsori Jokowi maju sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Hashim menyebut Jokowi adalah pria yang baik, tetapi
tidak untuk menjadi seorang pemimpin.
“Kenapa sekarang dia masih memimpin? Jokowi adalah
pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke
Jakarta. Karena saya pikir dia pria yang baik. Ya, dia pria yang baik. Tapi
bukan pemimpin yang baik,” tutupnya.
Sandiaga sebelumnya menyampaikan elektabilitas Jokowi
dan Prabowo bersaing ketat. Ia juga mengaku tak khawatir sejumlah lembaga
survei yang menghasilkan Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandi. Sandi juga mengklaim hasil
survei dari timnya memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
"Banyak relawan kan (tanya), 'Bang gimana ini
survei?'. Tapi saya bilang saya pengalaman di DKI kemarin, seluruh survei tidak
ada yang menyatakan (unggul), (tapi) hasilnya seperti itu (menang). Tapi survei
internal kami terbukti adalah yang paling akurat," kata Sandi di kawasan
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Sumber : kumparan