![]() |
PLTA Karebbe Milik PT Vale Indonesia (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan) |
SUARAaktual.co |
Makassar - Gempa tektonik berkekuatan 7,4 magnitudo pada 28 September
2018 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, dan memicu gelombang tsunami yang
menerjang Palu dan Donggala.
Informasi dari BMKG Makassar, di Sorowako tidak
terjadi aktivitas kegempaan. Namun efek gempa Donggala mengakibatkan rambatan
gelombang sehingga getaran gempa terasa hingga ke Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi
Selatan, termasuk di wilayah operasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Sorowako.
PT Vale memiliki Standard Operational Procedur (SOP)
yang baku dalam melakukan pengecekan kondisi bendungan pasca terjadinya gempa.
"Kami melakukan inspeksi visual untuk mendapatkan
gambaran awal, terutama pada alat atau area kiritikal (berupa kondisi beton,
tubuh bendungan, bangunan powerhouse, dan debit kebocoran head
pond). Setelah itu dilakukan pengambilan data pada instrumen-instrumen
bendungan (baik operasional maupun alat ukur gempa) yang cukup kompleks untuk
kemudian dianalisis," kata Director of External Relations & Corporate
Affairs Gunawardana Vinyaman dalam keterangannya, Sabtu (29/9).
Hingga 29 September 2018, Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) PT Vale dinyatakan aman berdasarkan hasil inspeksi.
Tidak ditemukan ada kelainan, semua masih dalam kondisi normal.
Dari hasil inspeksi, fasilitas-fasilitas yang dikelola
PT Vale yang meliputi pabrik pengolahan, stasiun penyaringan, PLTA Balambano,
PLTA Larona, dan PLTA Karebb dinyatakan dalam kondisi aman. Selanjutnya, PT Vale
akan melaporkan hasil pemeriksaan dan analisis kepada Balai Bendungan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Selain inspeksi yang dilakukan dalam situasi khusus,
PT Vale juga senantiasa melakukan surveillance berkala
terhadap tiga PLTA yang dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan,” kata
Gunawardana.
Ketiga bendungan PT Vale dibangun dengan
memperhitungkan potensi gempa maksimum yang mungkin terjadi di suatu wilayah
dengan mempertimbangkan seismisitas (misalnya patahan ataupun tektonik) dari
wilayah tersebut dan disesuaikan dengan target risiko.
PT Vale juga tunduk pada peraturan dan ketentuan
keamanan bendungan. Hal tersebut diimplementasikan melalui pembangunan sistem
peringatan banjir (flood warning system) di daerah aliran sungai (DAS) dan
permukiman warga.
PLTA PT Vale memiliki dokumen perizinan serta
Sertifikat Keamanan Bendungan dari Komisi Keamanan Bendungan sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 72/PRT/1997 tentang Keamanan Bendungan.
"Kami menyampaikan duka yang mendalam kepada
saudara-saudara di Palu dan Donggala, serta mereka yang terdampak gempa di
wilayah lain. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya," kata dia.
Sumber : kumparan