Laju Industri Otomotif Nasional Kian Melesat

/ Kamis, 02 Agustus 2018 / 19.29 WIB
Langkah strategis tersebut telah disiapkan oleh Kemenperin melalui peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, termasuk di dalamnya terdapat pelaksanaan program kendaraan rendah emisi karbon atau low carbon emission vehicle (LCEV). “Sasaran ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan sekaligus menjaga energi sekuriti khususnya disektor transportasi darat,” papar Menperin.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto menambahkan, pelaksanaan kebijakan untuk sektor industri perlu membutuhkan waktu masa transisi (shifting industry), seperti peralihan penggunaan kendaran dari jenis mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE)menuju LCEV. “Sehingga harus dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Selain itu, dalam pengembangan kendaraan LCEV, patut menjamin keberlangsungan industri otomotif yang sudah ada sehingga tidak akan terganggu investasinya yang telah menggelontorkan dana cukup besar dan menyerap tenaga kerja yang banyak. “Hal ini guna menjaga konsistensi kebijakan industri dan kepastian berusaha bagi investor, serta memberi kesempatan bagi kementerian dan lembaga terkait dalam upayamenyiapkan infrastruktur untuk kendaraan listrik yang lebih baik,” tuturnya.
Harjanto pun mengatakan, untuk memberikan keberpihakan kepada industri otomotif nasional dalam pengembangan kendaraan LCEV, salah satunya melalui pemberian fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal atau kemudahan lainnya. Upaya itu, misalnya pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru atau ekspansi bagi industri yang memproduksi komponen maupun merakit kendaraan LCEV.
“Kami juga mengusulkan pemberikan insentif pada periset lokal atau laboratorium uji dan lembaga R&D. Selanjutnya, penghitungan TKDN dengan penekanan bobot pada faktor brainware, seperti R&DD,” sebutnya. Kemudian, menetapkan kompetensi lokal yang akan dikembangkan, misalnya memproduksi baterai, PCU, motor dan sistem pengisian baterai (charger).
(fressrelease.id)
intro123

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p