![]() |
ilustrsi imunisasi (dok net) |
Maraknya isu bahwa vaksin Measles Rubella (MR) yang diproduksi oleh Serum Institut of India (SII) akan di laksanakan secara serentak di sekolah- sekolah yang ada di Banyuasin, ternyata menimbulkan pro dan kontra diantara masyarakat. Menurut mereka vaksin tersebut berbahaya dan belum memiliki sertifikat halal, sehingga para orang tua takut vaksin tersebut diterapkan di Kabupaten Banyuasin.
Dona Rahmayanti (27) warga Taja Raya 2 Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin menjelaskan dirinya merasa kahwatir mendengar akan adanya penyutikan vaksin MR secara serentak di lingkungan sekolah, sebab dari beberapa berita yang ia baca vaksin tersebut dapat mengancam kesehatan anak.
''Sebenarnya saya sendiri belum bisa pastikan berita berbahayanya vaksin MR itu Hoax atau fakta,'' yang jelas sebagai orang tua saya dan seorang Kakak saya merasa kahwatir jika vaksin itu di terapkan di lingkungan sekolah" terangnya kepada wartawan Senin ( 6/8).
Sementara itu Ketua komisi IV DPRD Banyuasin Irfan, melalui sekrataris komisi Darul Quteni melarang vaksin tersebut untuk di terapkan kepada pelajar di Banyuasin.
''Saya himbau kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, supaya membatalakan vaksin serentak, sebelum vaksin tersebut mendapat izin resmi dari MUI dan pihak-pihak terkait. Semua ini kami lakukan demi keselamatan anak- anak.'' tegasnya
Namun sangat di sayangkan, meski sudah menjadi bahan perbincangan serta keresahan para wali murid terhadap vakasin tersebut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda Olara, dan pariwisata ( Disdikporapar) Banyuasin H. Yusuf. Msi melalui sekrataris Dinas Zulkarnain, belum mengetahui soal vaksin tersebut.
''Saya belum bisa memberikan keterangan, selain belum ada intruksi dari pusat, saya sendiri belum tahu persis tentang vaksin tersebut.'' pungkasnya.
Sementara itu Zanuriah Kepala Puskesmas Talang Jaya Betung mengatakan bahwa pihak puskesmas masih menunggu info dari Dinkes ungkapnya, saat di hubungi wartawan suaraaktual.co via WA.
Namun sampai berita ini diturunkan Dinas Kesehatan Banyuasin belum bisa di komfirmasi.
(Ahmad)