Pelabuhan Ulee Lheue Terapkan Kawasan Tertip Sampah Berbasis Gampong

/ Senin, 11 Desember 2017 / 11.51 WIB

SUARAaktual.co - ‎Pekanbaru,- Perkampungan dalam areal pelabuhan bukanlah kawasan hunian yang lazim dijumpai.  Dalam pengertian sesungguhnya  kampung Pelabuhan adalah merupakan sebuah solusi dan model dalam membenahi kebersihan dan ketertiban di Pelabuhan ulee lheue dengan cara atau model yang dinamis agar terciptanya rasa keadilan pada komunitas masyarakat setempat, Minggu 10/12/2017.

Aqil Perdana, SH, MH sebagai kepala Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menegaskan bahwa, pengembangan model dari suatu desa/kampung diadopsi ke dalam pelabuhan, “tanya Aqil Perdana.

Tentu ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan antara lain aspek budaya dan aspek sosiologis,  ada contoh yang dapat diadopsi dari model tersebut, semangat kegotong royongan dan rasa kepedulian sosial kemasyarakatan terhadap lingkungan sekitar, dalam kawasan pelabuhan. Hal ini tentu harus melibatkan seluruh stakholder dalam memberikan pelayanan maupun penggerak perekonomian untuk secara bersama.

Lebih lanjut dia juga menambahkan, peran aktif dalam memberikan arahan menghimbau para pengunjung yang datang ke pelabuhan agar mereka membuang sampah pada tempatnya dan tidak meninggalkan sampah sisa. Keikutsertaan semua stakholder tersebut seperti buruh,  pedagang,  abang becak,  sopir taksi dan pegawai di lingkungan pelabuhan serta semua pemangku kepentingan secara tidak langsung telah menjadi petugas pengawas kebersihan dalam kawasan pelabuhan.

Mekanisme tatanan ruang usaha yang ada di pelabuhan seperti blok kantin diketuai oleh
kadus kantin kemudian blok konter juga dengan kadusnya dan blok jasa buruh dan transfortasi juga dengan kadusnya,  masing masing kadus tersebut mempunyai fungsi untuk mengingatkan anggotanya dan pengunjung yang berada di kawasan pelabuhan untuk menjaga kebersihan juga ketertiban, semua kadus bermusyawarah bila menemukan kendala,  solusi ini sangatlah membantu otoritas pelabuhan dalam menjaga kebersihan dan ketertiban pelabuhan.

Adapun yang menjadi Tuha Peuet Gampong Pelabuhan (TPGP) adalah anggota KP3 (Kepolisian), anggota Babinsa (Koramil) dan anggota TNI AL / POM AL yang bertugas di pelabuhan,  untuk KA UPTDnya bertindak selaku Keuchik Gampong Pelabuhan. Demikian sekilas tentang Gampong Pelabuhan Ulee Lheue.

Kawasan Pelabuhan Ulee Lheue juga telah memberlakukan Zona Sterilisasi Pelabuhan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 29 Tahun 2016 Tentang Sterilisasi Pelabuhan Penyeberangan antar Pulau di Indonesia

Adapun fungsi dari Pelabuhan Ulee Lheue bukan saja sebagai pelabuhan penyeberangan dengan  program kawasan tertib sampah berbasis gampong pelabuhan saja,  akan tetapi untuk kedepan pelabuhan ini juga merupakan kawasan education dan wisata, untuk wisata education dipelabuhan ini akan mengembangkan tanaman langka yang pernah tumbuh di Aceh seperti bak panjo,  bak beum,  bak keueh, bak iboeuh, seulanga dan lain-lain, dalam kawasan ini juga telah tersedia rumah Hidroponik yang dapat digunakan sebagai sarana education pertanian lahan terbatas dan rumah tangga,  selanjutnya UPTD pelabuhan juga.

Selanjutnya UPTD pelabuhan juga bekerjasama dengan stakholder terkait seperti SAR Pelabuhan dengan programnya SAR Goes To Shcool, yang juga memberikan pendidikan SAR dasar kepada para siswa siswi yang berkunjung ke UPTD pelabuhan Ulee Lheue.

Dengan demikian kedepan pengembangan kawasan Pelabuhan akan terus kita tingkatkan demi kenyamanan masyarakat sebagai pengguna jasa pelabuhan, mudah-mudahan akan menjadi kawasan yang terintegrasi,”tuturnya.

(rls/rls)‎

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p