SUARAaktual.co - Kampar, Pemkab Kampar tak main-main dalam upaya peningkatan produksi padi. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kampar, terus menggenjot petani untuk mencapai swasembada pangan. Keseriusan Pemkab Kampar ini, memancing perhatian dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Tim evaluasi upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai dari Kementan, turun menengok lahan sawah di Kampar.
Tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS bersama rombongan datangi sawah milik petani di Desa Pulau Tinggi, Kecamatan Kampar, pada Jumat (20/10) lalu.
Ikut mendampingi Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kampar, Hendry Dunan.
Dalam kesempatan itu, Hendri Dunan menjelaskan, ada seluas 5.000 hektare lahan sawah aktif di Kampar. Lahan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan di Riau, khususnya di Kampar.
Dalam satu hektare lahan sawah, akan mampu memproduksi Minimal 6 sampai 8 ton padi. "Ini dalam musim tanam April sampai September," kata dia.
Dijelaskan Hendri, lahan sawah tidak hanya di Kecamatan Kampar, tapi juga berada di beberapa kecamatan lainnya di Kabupaten Kampar ini.
Sementara, Ketua Tim dari Kementan, Prof. Dr. Ir. Achmad Suryana, MS, mengapresiasi Pemkab Kampar dalam upaya peningkatan produksi padi di Kampar ini.
Dimana katanya, lahan sawah di Kampar cukup luas. "Program Pemkab Kampar ini sejalan dengan program Kementan. Karena kami (Kementan, red) juga punya program peningkatan produktifitas tanaman pangan, khususnya padi," ujarnya.
Dia melihat, Kampar memiliki potensi yang besar dalam produksi padi. Walaupun tak seluas lahan sawah yang ada di Pulau Jawa, namun jumlah lahan di Kampar akan mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk Riau.
Keseriusan pemkab kampar di dalam pertanian di tunjukan oleh bupati kampar yang mendukung penuh bahkan menjadikan pertanian salah satu visi misinya dan telah di buktikan oleh bupati kampar langsung beberapa kali terjun langsung ke sawah untuk melakukan pengolahan tanah itu.
Khususnya di Kampar. "Ada sawah sekitar 5.000 hektare. Kalau bisa ditanam dua kali dalam setahun saja hasil produksinya minimal 6 sampai 8 ton, tentu ini akan menyumbang produksi padi yang besar.
Terutama untuk Kampar sendiri, Riau, bahkan secara nasional," ujarnya.
Prof Ahmad Suryana juga mengapresiasi dalam pengelolaan lahan ini. Sebelumnya kata dia, Kementan sudah menurunkan beberapa staf untuk meninjau lahan sawah di Kampar beberapa waktu yang lalu. "Staf saya sudah meninjau sebelumnya.
Waktu itu, masih banyak semak-semak. Sekarang juga menjadi sawah yang hijau. Ini tak terlepas dari kerja keras
Bupati Kampar melalui
Dinas Pertanian Kampar," ujarnya.
Dia berharap, agar tiga bulan ke depan, sawah yang baru ditanam, bisa tumbuh dengan baik. Dapat menghasilkan produksi sesuai keinginan. "Ini harus dijaga juga dari serangan hama. Pak Kadis tentu sudah paham dengan ini," pesannya kepada Hendri Dunan.
Selain padi, dia juga menyebut bahwa Kampar memiliki potensi hasil pertanian lainnya. Seperti tanaman jagung dan kedelai.
Dia berharap, Pemkab Kampar juga bisa mengembangkan potensi ini.Ujarnya.
(Mahnizar)