"Yuk Berkunjung ke Destinasi Wisata Kabupaten Rohul Yang Mempesona"

/ Sabtu, 03 Desember 2016 / 14.24 WIB
SUARAaktual.co |Rohul ‎ -- Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu kabupaten yang berada di propinsi riau, kabupaten yang merupakan pemekaran dari kabupaten kampar yang dikenal dengan sebutan Negeri Seribu Suluk.

Ibukota Kabupaten Rokan Hulu berkedudukan di Pasir Pengaraian yang letaknya sekitar 180 km dari ibukota Provinsi Pekanbaru atau sekitar tiga jam perjalanan dengan kendaraan.

Kabupaten Rokan Hulu ini memiliki objek Wisata alam menjadi andalan dengan sumber mata air panas, gua-gua alam, air terjun, jeram dan hutannya yang indah serta mesjid yang megah.

Objek Wisata Air yakni salah satunya adalah Sungai Rokan Kiri yang mengalir melintasi kota Ujungbatu merupakan salah satu potensi wisata air deras atau wisata petualangan,

Hulu sungai ada dua air terjun yang cukup tinggi yaitu air terjun Sungai Murai dan AirTerjun Sungai Tolang.

Sumber Air Pawan terletak di Desa Pawan sekitar 9 km dari Pasirpengaraian. Lokasinya mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor roda empat dan roda dua.

Goa Hutan Sikafir berada sekitar 1 km dari Sumber Air Pawan. Kita akan menjumpai hutan dengan kayu-kayu besar yang dililit oleh urat-urat kayu hawa (sulur). Di dalam kawasan hutan seluas 6 hektar inilah terdapat 41 goa besar dan kecil yang setiap goa memiliki nama yang sesuai dengan kondisi goa, Goa-goa ini sangat menantang untuk dijelajahi di dalamnya bersama pemandu yang siap melayani jasa mengantarkan pengunjung seperti di Goa Huta Sikafir.

Cipogas, Lokasinya dapat dirempuh dengan kendaraan roda dua dengan jarak sekitar 4 km dari Pasir Pengaraian serta bersimpangan dengan obyek air panas Pawan dan Goa Huta Sikafir. Bendungan Kiti memiliki bebatuan yang besar dengan aliran sungai dari kaki Bukit Haorpit yang terjal dan berbatu. Konon dahulu kala tempat para petua melakukan semedi/pertapaan. Daerah ini memiliki cerita tersendiri yang dapat ditanyakan pada juru kunci.

Di Hulu sungai ini tidak jauh berjalan ada terbing terjal untuk kegiatan panjat tebing dan selalu dijadikan pertandingan panjat tebing alam yang diselenggarakan oleh FPTI.

Sungai Bungo adalah sebuah kampung di kaki bukit Hadiantua dengan penduduk sekitar 30 KK, Perkampungan yang belum tersentuh modernisasi dan terisolir ini letaknya sekitar 1 jam dari Bendungan Cipogas. Tempat ini cocok untuk kegiatan ekowisata, berkemah dan bertualang.

Rumah Batu Serumbou tereletak di Desa erumbou Indah sekitar 12 km dari jalan provinsi dengan kondisi jalan dapat dilalui kendaraan roda empat, Terdapat tiga batu berbentuk rumah secara radial menonjol ke luar seperti payung, bagian bawah menjorok dan berlubang, Hutan dan bebatuan yang berbentuk binatang serta benda-benda rumah yang terlihat tidak jelas dan nyata.

Konon di tempat ini ada legenda tentang sumpah seseorang yang sakit terhadap kampung yang durhaka karena tidak menjalankan syariat Islam sehingga satu kampung di sumpah menjadi jelas. Di dekat daerah ini terdapat sebuah kampung yang terisolir dari modernisasi yang dikenal dengan nama Desa Tanjung Botong.

Makam Raja-Raja Rambah terletak di Desa Kumu sekitar 9 km dari Pasirpengaraian dan masuk sekitar 100 meter dari jalan provinsi dengan kondisi jalan semi aspal. Daerah ini adalah bekas kompleks Kerajaan Rambah yang terakhir dan terdapat beberapa makam raja-raja Rambah.

Masuk ke tempat ini berkesan suasana angker dikarenakan makam-makam itu telah ditumbuhi kayu-kayu besar, bahkan ada salah satu makam raja Rambah yang dilindungi oleh urat-urat kayu Ara sehingga makam tersebut seperti terletak di dalam pangkal kayu sehingga para peziarah melihat makam harus merundukkan kepalanya untuk masuk ke dalam .

Benteng Tujuh Lapis. Setelah melihat makam raja-raja Rambah itu kita dapat melanjutkan perjalanan ke daerah Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai, sekitar 23 km dari makam raja-raja itu. Benteng ini adalah benteng tanah yang dibuat oleh masyarakat Dalu-dalu pada jaman penjajahan Belanda, atas petuah Tuanku Tambusai dan di atas timbunan tanah ditanam pohon bambu atau aur berduri.

Bekas benteng tersebut yang ditinggalkan Tuanku Tambusai pada tanggal 28 Desember 1839. Di sekitar Dalu-dalu ini juga terdapat benteng-benteng yang disebut kubu.

Istana Rokan terletak di Desa Rokan IV Koto sekitar 46 km dari Pasirpengaraian. Istana ini adalah peninggalan Kesultanan Nagari Tuo berumur 2.000 tahun. Istana dan beberapa rumab penduduk di sekitarnya memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan rumah lama khas Melayu (rumah Tinggi).

Taman Nasionai Bukit Sulingi memiliki jenis flora dan fauna yang dilindungi oleh pemerintah. Di sini ada danau yang indah dan dijadikan sebagai taman rekreasi dan juga sebagai tempat penelitian biologi. Terdapat sumber air panas serta goa-goa dan seremnya hutan lebat. Bagi mereka yang suka bertualangan seperti arung jeram juga ada di lokasi ini.

Masjid Tua Kunto Darussalam berada sekitar 52 km dari Pasir Pengaraian yang awalnya didirikan pada tahun 1937 oleh R.T. Mohammad Alie dan terdapat tiga makam ahli suluk (kalifah Tengku Imam Kalifah Muda dan Imam Nawawi). Masjid ini sebagai pusat tarekat Na’syahbandiyah. Dalam perkembangan selanjutnya dibangun Suluk pada tahun 1958.

Air Terjun Ae Metua terletak di Kecamatan Bangun Purba yang merupakan air terjun bertingkat-tingkat sehingga sering pula disebut Air Terjun Tangga Seribu. Lokasi ini dapat ditempuh melalui jalan darat, sekitar 2-3 km dari bawah. Di tempat ini terdapar kuburan pertapa Cipogas.

Liputan                : Redaksi SA‎

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p