SUARAaktual.com | Pekanbaru - Perhatian Pemerintah Provinsi Riau kepada masyaraktnya semakin hari semakin besar, hal tersebut disampaikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman bahwa Pemprov Riau telah menganggarkan dana untuk pelayanan kesehatan masyarakat Riau dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau,yg di ajukan Miliyaran Rupiah oleh Pemerintah Provinsi Riau demi pelayanan kesehatan yang optimal ke seluruh masyarakat.Mahalnya biaya pengobatan yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, kian hari kian menjauh. Masyarakat tak lagi harus terjebak dalam ironi menahan rasa sakit dan menguras kantong jika ingin berobat.
“Pelayanan kepada masyarakat harus ditingkatkan, masyarakat miskin juga harus diperhatikan dalam mendapatkan hak mereka untuk mendapatkan kesehatan, jangan pandang bulu, semua yang ingin berobat itu semua saudara kita marilah kita saling membantu agar masyarakat Riau khusunya Kota pekanbaru menjadi masyarakt yang cerdas dan sehat,” Ujar Gubri.
Hal yang sama di ungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Syafril. Ia menjelaskan ada bebrapa hal penting mengenai program upaya kesehatan masyarakt di ajjaran dinas kesehatan dan Puskesmas di Riau, di antaranya mengenai kinerja pelayanan di Puskesmas.
“Saat ini masyarakat semakin mempunyai banyak pilihan, mereka sekarang bebas memilih dimana mereka merasa nyaman untuk berobat maka mereka berobat ke sana. Selama ini Puskesmas dengan hanya ada petugas sampai jam 12 siang, sementara klinik berobat menyediakan pelayanan berobat 24 jam penuh. Lala kelamaan Puskesmas akan ditinggalkan masyarakat. Jadi perlu dilakukan akreditasi Puskesmas,” Ujarnya.
Ditempat yang berbeda Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau H. Andra Sjafril, SKM, M.Kes saat membuka Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Program Pelayanan Kesehatan Rujukan di Kabupaten/Kota se Provinsi Riau Tahun 2016 di Hotel Angkas Garden, Selasa (27/09/2016). Menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Riau masih perlu ditingkatkan dan di evaluasi terutama di bidang program siste rujukan dikarenakan masih belum optimalnya pelayanan kesehatan di Provinsi Riau.
Dalam acara itu turut hadir pula Kepala Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provinsi Riau Dr. Yohanes, M.si Narasumber dari Ditjen Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, dari RSP Hasan Sadikin Bandung dan BPJS Provinsi Riau. Peserta dalam pertemuan ini berjumlah 32 orang yang terdiri dari Dinas Kesehatan Kab/Kota dan RS Pemerintah Kab/Kota se Provinsi Riau.
Saat ini yang menjadi permasalahan tentang pelayanan kesehatan rujukan yakni masalah komunikasi dan SDM. Disadari bahwa kualitas struktural dan kualitas prasarana belum optimal. Selain itu sistem rujukan yang juga masih membutuhkan SDM yang faham dan menjalankan sistem.
Untuk itu perlu adanya koordinasi dan evaluasi terkait pelayanan kesehatan rujukan. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit memiliki peran penting untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. Dua sektor ini perlu lebih maksimal mensosialisasikan terkait masalah rujukan. Untuk itu pertemuan ini agar dapat mencapai output yang diharapkan diantaranya menyamakan presepsi tentang sistem rujukan, mempercepat pengembangan SIMRS dalam upaya mendukung sistem rujukan, serta meningkatkan koordinasi antara Rumah Sakit dengan Dinas Kesehatan. Ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (Adv/Hms/SA)