Pertanian Terpadu Jangan Malu Belajar ke Kampar

/ Minggu, 22 Mei 2016 / 17.56 WIB
SUARAaktual.com ‎| ‎Kabupaten Kampar - Di tengah isu melorotnya inovasi nasional, terbetik kabar baik dari Kabupaten Kampar, Riau.
Pihak Kerajaan Perak, Malaysia menjadikan program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi atau populer dengan RTMPE sebagai pilot project. Pemerintah negeri jiran itu tak butuh lama dalam berburu pengetahuan baru. Secara bergelombang, sejumlah petani dari negara tetangga itu berdatangan buat mempelajari teknik pertanian terpadu yang diklaim berbiaya murah, tidak membutuhkan lahan dalam skala luas –dan dinyatakan memiliki tingkat keberhasilan tinggi.

Salah seorang peserta pelatihan bernama H. Mohd. Saadin Yusof menyatakan, program RTMPE di Kabupaten Kampar, Riau, telah memikat pihak kerajaan. Sebelumnya, informasi tentang keberadaan RTMPE itu diketahui melalui media. Pihak kerajaan yang tengah mencari inovasi baru dalam meningkatkan taraf hidup petani kemudian berkali-kali mengirim utusan ke Kabupaten Kampar buat mengetahui persis program dimaksud.

“Program menjadi pembicaraan di kalangan kerajaan termasuk pakar pertanian di negara saya. Setelah melalui pertimbangan matang, maka kami memutuskan untuk langsung belajar ke Kampar dengan cara mengirim petani. Untunglah pemerintah kabupaten tak pelit dalam berbagi ilmu. Beliau malah menyambut baik dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk ikut dalam pelatihan.”

Saadin Yusof yang menjabat sebagai kepala kampung –atau setingkat kepala desa di negaranya, adalah bagian dari 22 orang peserta pelatihan RTMPE. Saat ditemui Rabu kemarin di areal pelatihan di kawasan Kubang Jaya, Kabupaten Kampar, Saadin sedemikian bersemangat. Ia memprediksi bakal banyak lagi petani Malaysia yang akan mengikuti pelatihan karena program dirasa sangat efektif.

“Di negeri kami tekhnologi pertanian memang lebih maju. Namun penerapan tekhnologi terbentur biaya tinggi. Di kampung saya misalnya, petaninya banyak yang miskin dan tak sanggup menerapkan tekhnologi berbiaya mahal. Tak disangka, rupanya di Kampar orang sudah membuat terobosan. Dengan biaya rendah, hasil bisa maksimal. Satu program mencakup banyak hal sekaligus seperti pertanian, peternakan sampai upaya menyediakan energi secara mandiri. Sifat praktis dengan hasil optimal ini yang telah membuat kami terpikat.” Ujar Saadin.

Salah seorang peserta lain bernama Johar Ariffin juga menyatakan hal sama. Menurutnya program RTMPE telah membuka wawasan baru. Johar adalah pensiunan sebuah jawatan di Kerajaan Perak, Malaysia --yang sejak tiga tahun terakhir menekuni peternakan.

“Gagasan RTMPE sangat bagus dan telah membuka mata kami. Semula tak terbayangkan banyak hal bisa dibuat sekaligus dengan biaya murah dan hasilnya maksimal. ”

Ia menilai Pemerintah Kabupaten Kampar telah membuat terobosan --yang jika dilakukan semua daerah yang karakteristik alamnya sama-- akan membawa kebangkitan ekonomi besar-besaran.

“Pemerintahnya sangat serius. Kami sangat terkejut termasuk aat mengetahui bupatinya sendiri bahkan tahu hal-hal kecil seperti bagaimana komposisi materi agar produk biogas jadi bagus. Selama ini di banyak daerah pemimpin tahunya asal beres. Disini bupatinya turun langsung dan sepertinya beliau orang yang sangat tak sabar dalam mengangkat ekonomi warga. Saya rasa --selain programnya yang menawarkan pemecahan masalah, sikap pemimpin Kampar yang sangat serius itulah yang membuat pemerintahan negeri saya memutuskan untuk belajar bertani kesini. Banyak ilmu yang kami dapat. Peserta sangat bersemangat dan semuanya tekun mempelajari karena itulah yang nanti akan kami buat. Sampai di Malaysia nanti kami juga sudah dijanjikan bantuan modal oleh kerajaan agar pola RTMPE ini cepat berhasil dan dipakai banyak petani,” ujarnya.

Apresiasi atas program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi atau RTMPE itu sebelumnya memang sedemikian deras. Utusan dari Kerajaan Malayisia tercatat berkali-kali singgah dan seterusnya menghabiskan banyak waktu dalam mempelajari sistem yang mereka sebut sebagai inovasi brilian. Dari pihak pemerintah Indonesia sendiri, program ini terakhir memikat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi atau PDTT.
Dirjen PPMD RI Prof DR Ahmad Erani Yustikapada yang datang ke komplek pelatihan Kubang Jaya Selasa tiga hari lalu menyatakan bahwa RTMPE adalah contoh nyata ketika pemerintah daerah serius dan sangat fokus dalam mengembangkan seluruh potensi berlandas kekuatan lokal. Sebelunya juga program ini ramai dikunjungi sejumlah tokoh semisal Amien Rais yang menyatakan inovasi semacam RTMPE adalah bagian dari hal yang membanggakan. [ Liputan Hms/red ]

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p