Sosialisasi Program Desa Bebas Api

/ Kamis, 16 Juli 2015 / 08.55 WIB
SUARAaktual.com | Pkl. Kerinci - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menggelar sosialisasi program desa bebas api atau free fire village kepada kepala desa dari sembilan desa yang berada di wilayah operasional perusahaan di Hotel Unigraha, Kompleks RAPP, Pangkalan Kerinci, Senin (13/7). Sembilan desa tersebut ialah Kelurahan Pelalawan, Desa Sering, Desa Kuala Tolam, Kelurahan Teluk Meranti, Desa Teluk Binjai, Desa Petodaan, Desa Kuala Panduk, Desa Pulau Muda, dan Desa Segamai.

Dalam kesempatan ini juga, kesembilan desa tersebut melalukan penandatanganan kesepakatan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengikuti program free fire village yang diselenggarakan oleh RAPP sebagai salah satu langkah dan upaya perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan di Propinsi Riau.

Dalam sambutannya, Direktur RAPP, Rudi Fajar, berpesan kepada para kepala desa yang berada di wilayah operasional perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja mereka dengan mengikuti program free fire village yang diselenggarakan oleh RAPP sehingga kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah sedini mungkin.

“Ternyata dari laporan yang saya terima tidak ada titik api dan mulai hujan di beberapa tempat. Alasan kita bertemu selain silaturahim, juga meningkatkan kinerja free fire village program di setiap desa,” kata Rudi.

Rudi berharap dengan peningkatan kinerja Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk mengikuti program free fire village, mampu menekan angka titik api atau fire spot maupun hot spot setiap tahunnya sehingga tercipta daerah bersih dari asap.

“Semoga ke depan kita bisa menciptakan daerah bebas asap. Kalau tahun lalu Desa Teluk Meranti bisa berhasil, diharapkan sekarang semua dari sembilan desa bisa mendapatkan reward atas usaha mereka dalam menciptakan desa bebas api,” ungkapnya.

Free Fire Village Program Reward Manager, Sailal Arimi, menjelaskan terdapat lima program free fire village yang akan diikut oleh sembilan desa tersebut. Salah satu program yang akan diikuti yakni program pemberian reward atau penghargaan kepada desa yang mampu menjaga wilayahnya bebas dari api selama periode tertentu.

“Sembilan desa tersebut merupakan desa yang rawan terbakar karena terletak di aliran Sungai Kampar dan yang paling dekat dengan area konsesi perusahaan. Dalam program reward, mereka akan ditantang untuk menjaga desa mereka agar terbebas dari api selama 4 bulan yakni sejak 15 Juli sampai 14 Oktober 2015. Bagi desa yang berhasil menjaga wilayah mereka dari api, akan diberikan reward berupa dana untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 100juta,” jelas Sailal.

Sementara untuk empat program lainnya, kata Sailal, diantaranya program crew leader, program agrikultur untuk membantu masyarakat dalam membuka lahan tanpa membakar, program sosialisasi dan program pemantauan kualitas udara. “Seluruh program yang kita lakukan ini bertujuan untuk menciptakan desa bebas api melalui kerja sama dengan masyarakat dan pemerintahan desa,” ungkapnya.

Seluruh program yang serentak mulai dilakukan pada 14 Juli2015 ini pun mendapatkan sambutan yang baik dari seluruh desa yang mengikuti program ini. Salah satunya Desa Kuala Panduk. Sang kepala desa, Abu Sama pun mengaku sangat antusias untuk menyerukan kepada Masyarakat Peduli Api dan warganya untuk menjaga desa mereka dari kobaran si jago merah.

“Program ini bagus sekali, terutama ketika dipilihnya kru yang akan mengkoordinasikan segala pihak jika terjadi kebakaran. Program ini membawa dampak ekonomi yang bagus bagi masyarakat. Kami berharap desa kami bisa mendapatkan award,” ucapnya.

Tahun sebelumnya, program free fire village ini pada baru melibatkan empat desa dan kini guna memperkuat komitmen perusahaan terhadap lingkungan, RAPP menambah jumlah desa yang akan dilibatkan dalam program free fire village sehingga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga lingkungan mereka dari api dan tercipta desa yang bebas dari api dank abut asap.

Program Sosialisasi dan penandatanganan MoU ini turut dihadiri Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau dan Organisasi Non-Profit yang bergerak di bidang lingkungan, Rumah Pohon. Kedua lembaga ini turut mendukung dan berpartisipasi dalam program free fire village sesuai dengan kapasitas masing-masing.(mr/iman)

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p