SUARAaktual.com | Pekanbaru - Dampak Program pemerintah tentang Konversi minyak tanah ke gas menimbulkan banyak permasalahan ditengah- tengah masyarakat.
Diantaranya seringnya kelangkaanan Stok LPG yang beredar di pasaran, harga yang cenderung variatif sehingga memberatkan masyarakat, belum lagi praktik curang berupa penyulingan gas dari tabung isi 3 Kg Ke tabung isi 12 Kg, sehingga mengurangi berat sebenarnya yang harus diterima masyarakat.
Mahfud Nadeo selaku Sales Executive LPG Pertamina wilayah Riau, yang ditemui awak media ini (28/7) di ruang kerjanya, menuturkan untuk wilayah Provinsi Riau masyarakat tidak perlu mencemaskan mengenai Stok LPG 3 Kg. Karena pada bulan Juli Pertamina wilayah Riau melakukan penambahan kuota sebesar 12 persen dari kuota yang telah ada.
Ketika ditanya tentang harga yang variatif, Mahfud mengatakan secara aturan Pertamina telah menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), yang telah ditentukan dan disesuaikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten masing-masing.
"Harga kita sesuaikan dengan HET mas, tetapi HETnya disesuaikan oleh Disperindag masing-masing kabupaten," ungkapnya.
Mengenai pelanggaran yang sering terjadi dalam pendistribusian LPG seperti praktik curang oknum nakal yang menyuling atau mengurangi isi dari LPG dengan tegas Mahfud mengatakan untuk agen atau pangkalan yang nakal sudah jelas punishment atau hukumannya berupa pemanggilan, skorsing sampai dengan penutupan usaha.
Mahfud juga menghimbau apabila masyarakat menemui praktik curang seperti itu, agar segera melaporkan kepihak kepolisian, karena itu sudah merupakan tindakan pidana.(Liputan Teuku Irfan)
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
