SUARAaktual.com | Pekanbaru - Masyarakat Ekonomi Asean merupakan salah satu tantangan bagi perindustrian nasional. Kebebasan arus perdagangan dan sumber daya manusia memperbesar daya kompetisi antar industri. Oleh sebab itu, menjaga reputasi sangat penting dalam mempertahankan jalannya operasional perusahaan di tengah tantangan saat ini.
Penjelasan ini dilontarkan oleh Corporate Communication Manager PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP), Djarot Handoko dalam workshop yang bertajuk Public Relation Workshop yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa, staf pegawai dan pengajar Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau serta staf hubungan masyarakat (humas) dari beberapa universitas di Riau. Acara ini ditaja oleh UIN SUSKA bekerjasama dengan Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat (BPC Perhumas) Riau, Selasa (16/6) yang bertempat di Aula Rektorat UIN SUSKA, Panam, Pekanbaru.
Dalam kesempatan ini, Djarot juga menjelaskan tahun 2015 menjadi tahun yang penuh tantangan, terutama dari segi stabilitas ekonomi. Dalam hal ini, menjaga reputasi menjadi kunci bagi perusahaan, yang perlu diterapkan dengan cara yang baru dan kreatif.
"Perlu adanya blue ocean initiative sebagai salah satu langkah berpikir di luar kebiasaan. Salah satunya melalui media. Baik itu printed media, online maupun new media," terang Djarot.
Djarot menerangkan bahwa media menjadi salah satu cara untuk melestarikan atau melindungi brand. "Media sangat berpengaruh dalam menjaga nama baik perusahaan, merk dagang dan produk yang akan kita jual," terangnya.
Rektor UIN SUSKA Riau, Prof Dr Munzir Hitami yang juga hadir sebagai pembicara menyatakan reputasi institusi seperti UIN SUSKA Riau juga menganggap pentingnya media sebagai salah satu kunci menjaga reputasi.
"Dalam ilmu humas, media massa menjadi salah satu alat komunikasi antara institusi dengan masyarakat. Humas bukan hanya menjadi 'corong' namun juga memiliki beberapa strategi dalam meningkatkan berita positif institusi. Humas merupakan salah satu posisi strategis dan penting, " jelasnya.
Prof. Munzir juga menyatakan Humas dan Media menjadi dua hal yang tidak dapat dipisahkan. "Penanganan krisis dalam suatu institusi memerlukan campur tangan humas, terutama ketika krisis ini berkaitan dengan reputasi. Humas diperlukan sebagai salah satu peredam krisis di media," terangnya. Dalam workshop ini, media sosial menjadi salah satu sorotan penting. Djarot menambahkan, terdapat beberapa tips dalam manajemen brand di media sosial.
"Kita harus selalu menjaga ekosistem antara media sosial dengan pelanggan sekaligus menempatkan tim untuk mengelola ekosistem tersebut. Tim media sosial harus selalu berinterkasi dengan pelanggan serta memberikan berita atau konten terbaru terkait perusahaan," tutupnya. (adv/rm/rahmad)
Home
» Advertorial
» nasional
» pekanbaru
Related Posts:
Komentar Anda












Terkini:

otomotif


