Selama pelatihan, peserta akan mendapatkan berbagai macam materi baik berhubungan dengan teknik bertahan hidup (survival) seperti navigasi, menggunakan kompas, maupun materi mengenai kedisiplinan. Setelah itu peserta akan diuji kemampuan bertahan hidup (survival) dialam bebas selama seminggu di Danau Buatan Rumbai, Pekanbaru.
Inspektur upacara sekaligus manajemen RAPP, Mulyadi Nursyam mengucapkan terimakasih atas kesediaan Kesatuan Paskhas dalam melatih tim Fire Fighter. Mulyadi juga berharap kepada para peserta latihan setelah pelatihan selesai, para peserta mampu menjadi panutan bagi lingkungan sekitar. "Sepulang pelatihan, para peserta diharapkan bisa membawa perubahan dalam diri sendiri dan juga mempengaruhi orang-orang di sekitar sekaligus menjadi teladan pribadi yang baik," himbaunya.
Mulyadi juga menekankan empat prinsip utama yang harus dimiliki oleh seorang Fire Fighter setelah pelatihan ini selesai. "Setiap Fire Fighter harus memiliki empat prinsip yang tertanam dalam setiap jiwa dan raga yaitu kedisiplinan mental, tanggung jawab, kerja keras, dan kejujuran. Ini semua merupakan upaya kita dalam menjaga kualitas diri sebagai tim Fire Fighter," pesannya.
Komandan Batalyon 462 Paskhas, Letnan Kolonel PSK Solihin SIP memberikan apresiasi terhadap RAPP dalam komitmennya melatih Fire Fighter yang berkualitas. "Kami mengucapkan terima kasih kepada RAPP atas kepercayaanya dalam melatih tim Fire Fighternya disini. Disiplin adalah kunci yang ingin kami tanamkan di sini. Kami berharap tim Fire Fighter selalu siap sedia dalam membantu menangani bencana kebakaran di Riau," ungkapnya.
Pelatihan yang dilaksanakan ketujuh kalinya ini merupakan salah satu upaya RAPP untuk memperkuat pasukan dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melalui Fire Fighter yang unggul dan berkualitas. (mr/rahmad)