Aksi 211 Bela Tauhid, Puluhan Bendera Bertuliskan kalimat Tauhid Berkibar di Sidempuan

/ Sabtu, 03 November 2018 / 07.32 WIB

SUARAaktual.co | Padangsidimpuan -Tidak hanya di ibu kota dan di daerah lainnya Aksi 211 Bela Tauhid juga berlangsung di alun-alun kota, Halaman Bolak Padang Nadimpu pusat kota Padangsidimpuan, Jumat (02/11/2018).

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Ummat Islam Tabagsel ini sebelum memenuhi lokasi orasi, terpantau sekitar pukul 15.00 WIB, berkumpul di Halaman Masjid Al Abror dan selanjutnya  melakukan pawai tauhid dengan membawa bendera berwarna putih dan hitam yang bertuliskan kalimat tauhid.


"Massa bergerak mulai dari halaman Mesjdi Al-Abror menuju alun-alun kota, Halaman Bolak Padang Nadimpu pusat Kota Padangsidimpuan, sambil meneriakkan Takbir, dengan semangat yang membara . Tak hanya para lelaki, terlihat juga wanita dan anak ikut ambil bagian di barisan pawai dengan mengibarkan puluhan bendera Tauhid berwarna Putih dan Hitam dalam barisan. 


Sesampainya di alun-alun Halaman Bolak Padang Nadimpu. salah satu orator aksi, Ustadz Sarifuddin dalam orasinya menyebutkan bahwa bendera yang bertuliskan kalimat tauhid baik berwarna hitam (Ar Rayah) maupun putih (Al Liwa) seperti yang dibawa Aliansi Ummat Islam Tabagsel adalah bendera Rasulullah.

"Bendera yang kita bawa ini bendera siapa"tanya Ustadz Sarifuddin."Bendera Rasulullah"jawab massa."Kalau bendera Rasulullah itu bendera siapa"tanya Ustadz Sarifuddin dengan tegas."Bendera ummat Islam"jawab massa dengan tegas.

Dihadapan massa, Ustadz Saifuddin mengatakan bahwa ada salah satu ormas yang menyebutkan, bahwa bendera warna hitam dan bendera warna yang putih bertuliskan kalimat tauhid adalah bendera HTI (Hizbuh Tahrir Indonesia). Menurutnya pandangan salahsatu ormas tersebut adalah salah.

"Dari keterangan Mendagri 22 Juli 2017 disebutkan disitu, bahwa bendera HTI ada lambang atau bendera yang bertuliskan HTI, Itu yang bendera HTI. Adakah bendera HTI yang kita pegang hari ini, teriaknya. Yang disambut massa serentak mengatakan tidak.

"Jadi kalau mereka katakan bendera seperti yang kita bawa ini bendera HTI, mereka telah melakukan dusta dan fitnah yang keji,"ucap Ustadz Saifuddin mengakhiri orasinya.

Usai menyampaikan orasi, pembacaan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Romi Iskandar Rambe dan diakhiri doa oleh Ustadz Tuan Naborkat.


Dari pantauan walaupun di guyur hujan massa tidak satupun yang bergeser mendengarkan orasi-orasi dari para orator. Dan pada kesempatan itu tampak Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya SIK, MH hadir ditengah -tengah massa Aliansi Ummat Islam Tabagsel. 

Selain itu Aliansi Ummat Islam Tabagsel terlihat menyerahkan pernyataan sikap mereka terkait insiden pada Hari Santri tanggal 22 Oktober 2018 yang lalu. Insiden itu adalah terjadinya pembakaran pada bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oleh beberapa orang dari Banser Garut, Jawa Barat yang unggahan vidionya viral di media sosial.

Selanjutnya sekira pukul 16.30 WIB massa membubarkan diri dengan aman dan tertib.

(DP.003/***)
Komentar Anda

Terkini: