Warga bersama personil BPBD kota Padangsidimpuan sedang memantau debit air Sungai Batang Ayumi, Sabtu (22/9).
SUARAaktual.co | Padangsidimpuan -Apa hal paling sulit dilupakan setelah pulih dari bencana dahsyat yang menggulung pemukiman warga di sekitaran bantaran sungai Batang Ayumi Kota Padangsidimpuan pada 26 Maret 2017 tahun lalu. Mereka yang pernah merasakan nestapa diterjang bencana banjir bandang, tentu jawabannya hanya rasa takut dan trauma yang menghantui. "Takut itu membekas, trauma itu enggan pergi dalam ingatan mereka. Pasalnya tiap hujan lebat masih menyimpan rasa takut dan trauma, perasaan itu membekas dalam memori kolektif warga bantaran Batang Ayumi.
Dari amatan SUARAaktual.co dilokasi pemukiman warga bantaran sungai Batang Ayumi, Sabtu sekira pukul 18.00 hingga malam 21.00 WIB (22/2) hujan lebat mengguyur kota Padangsidimpuan dan sekitarnya (beberapa daerah kabupaten Tapanuli Selatan).
Melihat hujan lebat disertai angin kencang terlihat warga dalam kecemasan yang menjadi-jadi. Pasalnya ketika debit sungai Batang Ayumi mulai meluap, yang membuat warga siaga, diantaranya sudah mengangkati barang barang berharga dan mengunggsi untuk sementara waktu. Mereka lari mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Dalam hujan deras, warga yang panik berlarian memanggil tetangga di kanan-kiri rumahnya. Tujuan mereka sama, sementara sebagian warga terus memantau di pinggiran sungai.
Seperti penuturan Masdeliana Siregar korban banjir bandang 26 Maret 2017 tahun lalu warga Gang Raya kecamatan Padangsidimpuan Utara kota Padangsidimpuan, iya dan tetangga-tetangganya teringat lagi dengan trauma dan takut mereka karena banjir bandang yang menimpa mereka tahun lalu. "Warga takut air Sungai Batang Ayumi akan kembali menggenangi rumah mereka.
"kita mengangkat barang barang berharga dan mengungsi karena takut banjir bandang datang lagi seperti tahun kemarin. Trauma yang sulit dilawan," kata Masdeliana boru Siregar ketika mengobrol dengan SUARAaktual.co .
Dilokasi berbeda, penuturan yang sama juga disampaikan Akbar warga di Jalan Nusa Indah Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, iya
masih teringat betul sebuah trauma, bulan maret tahun lalu, banjir dahsyat menggulung sebagian kurang lebih 3 kecamatan sekaligus, merusak puluhan bangunan. Dan menelan korban jiwa.
Masih kata akbar, saat ini pukul (20.30) sebagian warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan sebagian lagi warga terus memantau debit air dari atas jembatan.
"Dan Sampai sekian jam berikutnya Pukul 22, 30 WIB Alhamdulillah debit air Sungai Batang Ayumi perlahan mulai surut, Semoga saja hujan lebat tidak turun di hulu sungai, agar debit air mulai mengecil, "harapnya.
Hingga berita ini terbit dari pantauan awak media ini petugas dari BPBD kota Padangsidimpuan masih terus berjaga jaga di sejumlah titik yang dianggap rawan terkena genangan air bah.
(DP.003)