Pascagempa Menpar Minta Pemilik Bisnis Wisata Empati ke Turis

/ Senin, 06 Agustus 2018 / 15.13 WIB
Suasana perairan di Lombok, NTB, pascagempa pada Minggu (5/8). (Dok. Kemenpar dan GenPi Lombok-Sumbawa)
SUARAaktual.co | Jakarta - 
Gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter yang mengguncang Lombok, Bali, dan sejumlah kawasan di Jawa Timur pada Minggu (6/8) malam dikabarkan membuat kerusakan kecil di Bandara Internasional Lombok (Lombok) dan Bandara Internasional Ngurah Rai (Bali).

Namun seperti yang dinyatakan oleh Kementerian Pariwisata, pada hari ini Senin (6/8) situasi sudah berangsur normal.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengatakan bahwa pihaknya membentuk Tim MKK (Manajemen Krisis Kepariwisataan) untuk membuka posko informasi di Lombok bersama Poltekpar Lombok dan Pemda terkait.

''Posko tersebut dibangun dan difokuskan sebagai layanan informasi khususnya bagi wisatawan yang terdampak, baik nusantara maupun mancanegara,'' kata Arief seperti yang dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh CNNIndonesia.com pada Senin (6/8).

Selain posko informasi, Menpar juga meminta pengelola bandara dan maskapai untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang menginginkan perubahan jadwal penerbangan pascagempa.

''Mohon dibantu sepenuhnya dan tidak mengenakan penalti (terhadap tiket dengan perubahan jadwal),'' ujar Arief.

''Para turis harus mengubah jadwal bukan karena rencananya tetapi situasi bencana, sehingga harus terbang lebih awal dari rencana. Situasinya mirip dengan perubahan jadwal hotel,'' lanjutnya.

Beberapa maskapai nasional saat ini sudah menyiapkan penerbangan tambahan. Salah satunya ialah Garuda Indonesia yang dikabarkan menyiapkan enam pesawat siap terbang, seperti yang dikatakan Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Akses dan Infrastruktur Robert Waloni.

''Bandara Lombok juga terus melakukan pelayanan prima. Bahkan kali ini bandara itu buka 24 jam penuh untuk mengantisipasi jika harus menambah ekstra pesawat ke mancanegara,'' ujar Robert.

Arief meminta seluruh pihak tak "menutup-nutupi" situasi terkini yang terjadi di Lombok dan Bali akibat gempa bumi.

Dikatakannya situasi terkini harus tetap dikabarkan agar turis tak merasa cemas dan khawatir.

Turis Dievakuasi dari Gili Trawangan

Sementara itu sebanyak 2.000 turis mancanegara yang berada di kawasan wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, tercatat telah dievakuasi pada Senin (6/8).

''Saat ini tim dari TNI, kepolisian, SAR, bersama pemerintah daerah dibantu masyarakat sedang melakukan evakuasi 2.000 turis mancanegara agar bisa keluar dari Gili Trawangan,'' kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto saat memimpin penanganan operasi tanggap gempa Lombok di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, seperti yang dikutip dari Antara.

Turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto adalah Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei serta Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan.

Dijelaskan Wiranto evakuasi itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada turis agar mereka bisa tertangani dengan baik, meski dalam kondisi keadaan bencana.

''Kita ingin mereka tidak trauma, karena itu pemerintah mempercepat evakuasi mereka. Kita harap hal ini bisa tertangani dengan baik,'' ujar Wiranto.

Tidak hanya itu, lanjut Wiranto, pemerintah juga akan memfasilitasi dan membantu seluruh proses pemulangan para turis tersebut agar bisa kembali ke negaranya dengan selamat.

sumber : cnnindonesia.com

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p