SUARAaktual.co | BEKASI - Urusan administrasi di pemda Bekasi melalui Sudin Dukcapil sangat lamban. Menurut pantauan di disdukcapil, masyarakat rela datang subuh untuk mendapatkan nomor antrian.Warga yang menumpuk datang dari berbagai Daerah, Ada yang datang dari tambun, cibitun, serang, cibarusah, cikarang bukan jarak yang dekat. Dapat memakan waktu perjalanan 1 hingga sampai 2 jam.
Sehingga brangkat dari rumah menuju pemda bekasi disdukcapil mulai ada yang berangkat pukul (4 )subuh ada yg berangkat pukul lima (5 )untuk demi mendapatkan nomor antrian.
Sementara kantor Disdukcapil buka pada pukul 7.30 wib.Hingga Masyarakat terjadi penumpukan ,akibatnya banyak yang mengeluhkan layanan di Disdukcapil karena banyak yang pulang tanpa membawa hasil yang diurus karena tidak mendapatkan nomor antrian,
Ternyata banyaknya warga yang kecewa akibat jumlah nomor antrian dibatasi. Beberapa sumber dari masyarakat yang antri untuk mendapatkan nomor antrian Sulastri mengatakan membludaknya masyarakat ke Disdukcapil karena di kecamatan tidak ada layanan atau offline.
Ironis memang suatu alasan klasik dengan mengatakan offline. Apakah Bupati Bekasi Neneng tidak melihat kondisi dilapangan padahal disdukcapil tidak jauh dari kantor Bupati. Animo masyarakat bekasi sangat tinggi dalam kesadaran hukum melalui tertib administrasi, akan tetapi dalam pelayanan tertib administrasi tidak didukung Pemkab Bekasi. Apakah ini pembiaran atau kinerja jajaran dari pemkab bekasi tidak disiplin atau tidak dapat bekerja?? Tegas Firmansyah.
Lanjutnya,Diharapkan kepada kepala Disdukcapil segera berbenah atau melalui wewenang Bupati memerintahkan kepada bawahannya segera memperbaiki layanan kepada masyarakat. kalau tidak dapat bekerja dalam pelayanan masyarakat agar segera mengundurkan diri dan menyerahkan kepada yang dapat bekerja.
Menurut Firmansyah,SH selaku ketua investigasi LBH barak kepada wartawan Selasa (17/07/18) di depan Kantor Disdukcapil.
Diakhir, Firmansyah meminta kepada Bupati Bekasi agar turun kelapangan agar dapat mengetahui jeritan rakyatnya.
Penulis : Rahmad.HT