SUARAaktual.com | Pekanbaru - Susiwati (37), warga Jalan Kayu Mas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru yang jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga masih menahan sakit, akibat penganiayaan yang dilakukan suaminya, Sw (32).
Dari hasil ronsen Rumah Sakit (RS), ibu tiga orang anak ini menderita luka lebam dan tulang jarinya retak. Namun sejak aksi brutal itu, suaminya Sw yang juga anak pengusaha ternama di Riau tak datang minta maaf. Malahan, laporan di Kepolisian belum ada tindak lanjutnya ucap ibu dua anak ini kepada Jurnalmetronews.com.
Susiwati menginginkan agar Polresta memberikan keadilan, karena penganiayaan yang dilakukan Sw menimbulkan luka yang mendalam bagi ibu tiga orang anak perempuan ini. "Habis diperiksa penyidik, dia (suami, red) diperbolehkan pulang," ucap Susiwati, baru-baru ini.
Kebrutalan Sw tak hanya itu saja, ia tega menabrakkan mobilnya ke Susiwati, padahal di dalam mobil itu ada anak keduanya. "Waktu itu saya juga sedang sama anak yang kedua. Saya ditabrak dari belakang dan saya terkejut. Tapi dia malah nabrak saya lagi dari samping kanan. Saya langsung kabur ke pos security dan meminta pertolongan dengan satpam di sana. Abis tu, saya langsung melaju ke Polresta dan melaporkannya," pungkas Susi.
Mobil yang ditabrak suaminya terlihat ringsek. Mobil itu masih ditahan di Polresta untuk jadi barang bukti. Seperti diketahui, Susiwati melaporkan suaminya, Sw (32) alias Pao-pao, Jumat (22/4/2016) lalu, sekitar pukul 21.30 WIB. Dalam laporannya tersebut, Susiwati melaporkan suaminya atas tindak pidana penganiayaan atau KDRT, berdasarkan Laporan Polisi Pengaduan Nomor : LP/488/ IV/2016/SPKT Polresta, pada 22 April 2016.
Menurut Susi (korban, red), kejadian itu bermula ketika Pao-pao menanyakan uang yang dipinjamkannya ke abang korban sebesar Rp20 juta. "Kan dia memang ada pinjamin abang saya dana. Abis tu dia bilang gini, mana duit yang abang kamu pinjam? Mintainlah," tirunya.
Lalu, korban menjawab kalau uang yang dipinjam oleh abangnya itu, akan diganti pada Selasa atau Rabu. Akan tetapi, pelaku tidak terima atas jawaban korban. "Ia bilang kita sudah nikah sepuluh tahun, kamu bela aja terus keluarga kamu," jelasnya. Sambil mengatakan hal di atas, pelaku juga memukul korban hingga babak belur. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke luar rumah. Tetapi, upaya tersebut gagal lantaran suaminya dengan cepat menutup pintu dan menguncinya. "Ia pukul saya sampai saya oyong. Dia juga minta perhiasan saya. Terus saya tanya untuk apa, tetapi dia malah memukul saya lagi dan juga nendang saya," ucapnya.
Saat kejadian itu, kebetulan ibu korban juga sedang berada di rumah mereka. Ibunya yang melihat peristiwa itu, menyuruh korban untuk memberikan perhiasan yang digunakannya."Ibu saya bilang kasih ajalah daripada kamu mati," ujarnya. Karena ibunya sudah menyuruhnya untuk memberi perhiasan itu, dia pun langsung memberikannya berharap agar suaminya dapat menghentikan pukulannya."Waktu itu perasaan saya takut dan minta ampun tolonglah jangan dipukul lagi. Tapi dia pukul terus. Akibatnya pipi, kepala, lengan dan jari saya menjadi memar," tuturnya.
Selain menganiaya korban pelaku juga mengancam korban agar dia tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Setelah dua hari kejadian tersebut berlangsung, korban pun kembali ke rumahnya untuk mengambil barang-barang keperluan untuk dia dan anaknya. Setelah korban selesai mengambil barangnya dan hendak pulang, dia yang mengendarai mobil langsung ditabrak oleh pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto saat dikonfirmasi mengatakan, akan mengeceknya terlebih dahulu. "Saya cek dulu," ujarnya singkat melalui telepon seluler, baru-baru ini kepada Media. [ Liputan Jurnalmetronews ]
Dari hasil ronsen Rumah Sakit (RS), ibu tiga orang anak ini menderita luka lebam dan tulang jarinya retak. Namun sejak aksi brutal itu, suaminya Sw yang juga anak pengusaha ternama di Riau tak datang minta maaf. Malahan, laporan di Kepolisian belum ada tindak lanjutnya ucap ibu dua anak ini kepada Jurnalmetronews.com.
Susiwati menginginkan agar Polresta memberikan keadilan, karena penganiayaan yang dilakukan Sw menimbulkan luka yang mendalam bagi ibu tiga orang anak perempuan ini. "Habis diperiksa penyidik, dia (suami, red) diperbolehkan pulang," ucap Susiwati, baru-baru ini.
Kebrutalan Sw tak hanya itu saja, ia tega menabrakkan mobilnya ke Susiwati, padahal di dalam mobil itu ada anak keduanya. "Waktu itu saya juga sedang sama anak yang kedua. Saya ditabrak dari belakang dan saya terkejut. Tapi dia malah nabrak saya lagi dari samping kanan. Saya langsung kabur ke pos security dan meminta pertolongan dengan satpam di sana. Abis tu, saya langsung melaju ke Polresta dan melaporkannya," pungkas Susi.
Mobil yang ditabrak suaminya terlihat ringsek. Mobil itu masih ditahan di Polresta untuk jadi barang bukti. Seperti diketahui, Susiwati melaporkan suaminya, Sw (32) alias Pao-pao, Jumat (22/4/2016) lalu, sekitar pukul 21.30 WIB. Dalam laporannya tersebut, Susiwati melaporkan suaminya atas tindak pidana penganiayaan atau KDRT, berdasarkan Laporan Polisi Pengaduan Nomor : LP/488/ IV/2016/SPKT Polresta, pada 22 April 2016.
Menurut Susi (korban, red), kejadian itu bermula ketika Pao-pao menanyakan uang yang dipinjamkannya ke abang korban sebesar Rp20 juta. "Kan dia memang ada pinjamin abang saya dana. Abis tu dia bilang gini, mana duit yang abang kamu pinjam? Mintainlah," tirunya.
Lalu, korban menjawab kalau uang yang dipinjam oleh abangnya itu, akan diganti pada Selasa atau Rabu. Akan tetapi, pelaku tidak terima atas jawaban korban. "Ia bilang kita sudah nikah sepuluh tahun, kamu bela aja terus keluarga kamu," jelasnya. Sambil mengatakan hal di atas, pelaku juga memukul korban hingga babak belur. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke luar rumah. Tetapi, upaya tersebut gagal lantaran suaminya dengan cepat menutup pintu dan menguncinya. "Ia pukul saya sampai saya oyong. Dia juga minta perhiasan saya. Terus saya tanya untuk apa, tetapi dia malah memukul saya lagi dan juga nendang saya," ucapnya.
Saat kejadian itu, kebetulan ibu korban juga sedang berada di rumah mereka. Ibunya yang melihat peristiwa itu, menyuruh korban untuk memberikan perhiasan yang digunakannya."Ibu saya bilang kasih ajalah daripada kamu mati," ujarnya. Karena ibunya sudah menyuruhnya untuk memberi perhiasan itu, dia pun langsung memberikannya berharap agar suaminya dapat menghentikan pukulannya."Waktu itu perasaan saya takut dan minta ampun tolonglah jangan dipukul lagi. Tapi dia pukul terus. Akibatnya pipi, kepala, lengan dan jari saya menjadi memar," tuturnya.
Selain menganiaya korban pelaku juga mengancam korban agar dia tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Setelah dua hari kejadian tersebut berlangsung, korban pun kembali ke rumahnya untuk mengambil barang-barang keperluan untuk dia dan anaknya. Setelah korban selesai mengambil barangnya dan hendak pulang, dia yang mengendarai mobil langsung ditabrak oleh pelaku. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto saat dikonfirmasi mengatakan, akan mengeceknya terlebih dahulu. "Saya cek dulu," ujarnya singkat melalui telepon seluler, baru-baru ini kepada Media. [ Liputan Jurnalmetronews ]