![]() |
Terduga pembunuh satu keluarga di Pondok Gede. (Foto:Dok. Istimewa) |
SUARAaktual.co | Jakarta - Tim gabungan dari Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya berhasil menangkap Haris Simamora, terduga pelaku pembunuhan 1 keluarga di Pondok Gede, Bekasi, Selasa (13/11). Pria tersebut ditangkap pada Rabu (14/11) di kawasan Garut, Jawa Barat.
Dari foto yang diterima seperti dilansir dari kumparan, Kamis (15/11), tampak Haris tengah dibawa pihak kepolisian dari Garut ke Polda Metro Jaya di Jakarta. Ia mengenakan kaos berwarna gelap, sambil didampingi seorang penyidik kepolisian.
Di foto yang lain tampak Haris diapit dua orang penyidik, dengan kondisi tak mengenakan baju. Foto itu diambil tak lama setelah ditangkap di kawasan Garut.
Dari foto yang diterima seperti dilansir dari kumparan, Kamis (15/11), tampak Haris tengah dibawa pihak kepolisian dari Garut ke Polda Metro Jaya di Jakarta. Ia mengenakan kaos berwarna gelap, sambil didampingi seorang penyidik kepolisian.
Di foto yang lain tampak Haris diapit dua orang penyidik, dengan kondisi tak mengenakan baju. Foto itu diambil tak lama setelah ditangkap di kawasan Garut.
![]() |
Terduga pembunuh satu keluarga di Pondok Gede. (Foto:Dok. Istimewa) |
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penangkapan Haris berkaitan dengan ditemukannya mobil Nissan X-Trail milik keluarga Nainggolan yang dikabarkan hilang saat kejadian. Mobil itu diparkir di depan rumah kos di kawasan Cikarang, Bekasi.
"Hasil penyelidikan anggota, kami identifikasi siapa yang membawa kendaraan itu. Kami dapatkan kendaraan itu dibawa oleh Saudara Haris," ujar Argo kepada wartawan.
"Hasil penyelidikan anggota, kami identifikasi siapa yang membawa kendaraan itu. Kami dapatkan kendaraan itu dibawa oleh Saudara Haris," ujar Argo kepada wartawan.
Dari penemuan itu, polisi kemudian mendapat informasi dari masyarakat bahwa Haris sedang berada di Garut. Di sana, penyidik menemukan Haris di sebuah saung di kaki Gunung Guntur, Garut.
"Kami dapat yang bersangkutan di sana. Katanya mau naik gunung," jelas Argo.