![]() |
ilustrasi gedung KPK |
SUARAaktual.co | Medan - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Minggu (18/11/2018)kemaren yang menangkap bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu menjadi tanda tanya besar.
Pasalnya hingga kini belum diketahui dimana orang nomor satu di Kabupaten Phakphak Bharat itu diperiksa sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Dilansir dari Tribun Medan, pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Kasipenkum Sumanggar Siagian mengatakan bahwa pihak KPK tidak memeriksa Remigo di kejaksaan.
"Oh gak ada itu. Gak ada dia (Remigo) diperiksa disini," ucap Sumanggar dalam wawancara seluler pukul 13.15 WIB
Sumanggar mengatakan bahwa belum ada pihak dari KPK berkoordinasi dengan Kejati Sumut untuk meminjam tempat sebagai lokasi pemeriksaan sementara Bupati Remigo.
"Gak ada koordinasi ke kita soal akan diperiksa di Kejati. Gak tau dimana diperiksa, apa langsung dibawa ke Jakarta, kita gak tahu ya," ucap Sumanggar.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sempat beberapa kali menjadi lokasi pemeriksaan KPK.
Terakhir, KPK meminjam ruangan di Kejati untuk memeriksa sejumlah Hakim, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan dan pihak swasta terkait OTT suap putusan Pengadilan dalam perkara korupsi HGU PTPN2 Helvetia Medan.
Diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, KPK menangkap bupati di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
"Benar ada kegiatan dini hari tadi di Medan dan Jakarta," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Minggu siang.
Selain kepala daerah, petugas KPK juga menangkap kepala dinas, pegawai negeri sipil dan pihak swasta. Sebanyak dua orang ditangkap di Jakarta dan empat orang di Medan.
Dihubungi terpisah, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menyebut OTT itu terkait dugaan suap proyek di Dinas PUPR Pakpak Bharat. Namun, Febri tak menjelaskan detail proyek yang dimaksud
"Ada dugaan suap terkait proyek dinas PU di Pakpak Bharat," ujarnya.
Saat ini, pihak yang ditangkap di Jakarta sudah berada di Kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan empat orang yang ditangkap di Medan, termasuk Bupati Remigo Yolando Berutu akan dibawa ke kantor KPK di Jakarta melalui penerbangan pada minggu (18/11) pukul 11.00 WIB.
Pasalnya hingga kini belum diketahui dimana orang nomor satu di Kabupaten Phakphak Bharat itu diperiksa sebelum diterbangkan ke Jakarta.
Dilansir dari Tribun Medan, pihak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Kasipenkum Sumanggar Siagian mengatakan bahwa pihak KPK tidak memeriksa Remigo di kejaksaan.
"Oh gak ada itu. Gak ada dia (Remigo) diperiksa disini," ucap Sumanggar dalam wawancara seluler pukul 13.15 WIB
Sumanggar mengatakan bahwa belum ada pihak dari KPK berkoordinasi dengan Kejati Sumut untuk meminjam tempat sebagai lokasi pemeriksaan sementara Bupati Remigo.
"Gak ada koordinasi ke kita soal akan diperiksa di Kejati. Gak tau dimana diperiksa, apa langsung dibawa ke Jakarta, kita gak tahu ya," ucap Sumanggar.
Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara sempat beberapa kali menjadi lokasi pemeriksaan KPK.
Terakhir, KPK meminjam ruangan di Kejati untuk memeriksa sejumlah Hakim, Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Medan dan pihak swasta terkait OTT suap putusan Pengadilan dalam perkara korupsi HGU PTPN2 Helvetia Medan.
Diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT). Kali ini, KPK menangkap bupati di Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
"Benar ada kegiatan dini hari tadi di Medan dan Jakarta," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Minggu siang.
Selain kepala daerah, petugas KPK juga menangkap kepala dinas, pegawai negeri sipil dan pihak swasta. Sebanyak dua orang ditangkap di Jakarta dan empat orang di Medan.
Dihubungi terpisah, Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menyebut OTT itu terkait dugaan suap proyek di Dinas PUPR Pakpak Bharat. Namun, Febri tak menjelaskan detail proyek yang dimaksud
"Ada dugaan suap terkait proyek dinas PU di Pakpak Bharat," ujarnya.
Saat ini, pihak yang ditangkap di Jakarta sudah berada di Kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan empat orang yang ditangkap di Medan, termasuk Bupati Remigo Yolando Berutu akan dibawa ke kantor KPK di Jakarta melalui penerbangan pada minggu (18/11) pukul 11.00 WIB.
Sumber :TRIBUN-MEDAN.com