Amnesty International: Aktivis Perempuan Disiksa di Penjara Saudi

/ Rabu, 21 November 2018 / 10.50 WIB
Ilustrasi pernyiksaan terhadap wanita. (Foto:Canjoena/Thinkstock)
SUARAaktual.co | Arab Saudi - Aktivis Arab Saudi yang ditahan oleh pemerintah diduga mendapat penyiksaan dan pelecehan selama proses interogasi berlangsung.

Lembaga Amnesty International menyebut penyiksaan serta pelecehan seksual dilakukan terhadap aktivis perempuan. Sejak Mei lalu terhitung ada 10 perempuan dan tujuh pria yang ditahan karena tudingan membahayakan keamanan nasional.


Seluruh individu yang ditahan merupakan penggiat HAM di Negara Petro Dolar tersebut, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (21/10)

Dari data Amnesty International, aktivis yang ditahan termasuk Loujain al-Hathloul, Eman al Nafjan, dan Aziza al-Yousef. Mereka adalah sosok di balik kampanye pencabutan larangan mengendarai mobil untuk perempuan.

Seluruh tahanan dikurung di penjara Dhahban sebelah barat Laut Merah. Di penjara tersebut aktivis-aktivis itu berulang kali mendapat siksaan seperti disetrum dan dipukul bertubi-tubi.


Bahkan karena siksaan itu, sejumlah aktivis sampai tak bisa berjalan dan berdiri. Sementara sejumlah aktivis wanita dilecehkan oleh sejumlah penyidik bertopeng.

Amnesty International mengatakan, data-data tersebut mereka dapatkan dari tiga orang sumber dekat Pemerintahan Saudi.

Selain ditahan karena dituduh mengancam stabilitas keamanan nasional, beberapa aktivis ditangkap terkait penerimaan bantuan asing dari negara yang dianggap musuh oleh Saudi.

Ada beberapa aktivis yang telah dibebaskan. Namun, sejumlah orang masih ditahan termasuk al-Yousef yang merupakan profesor dari Universitas Raja Saud.

Menurut Direktur Amnesty International untuk Timur Tengah, Lynn Maalouf, laporan terbaru ini sangat mengejutkan. Sebab, tidak cuma pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, Saudi ternyata terlibat pelanggaran HAM di kasus lainnya.

"Hanya selang beberapa pekan dari terbunuhnya Jamal Khashoggi, laporan mengejutkan mengenai penyiksaan, pelecehan dan ancaman lain, jika ini benar-benar terbukti akan semakin menyorot pelanggaran HAM berat yang dilakukan pemerintah Saudi," sebut Maalouf.

Sumber : kumparan

Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p