![]() |
Menurut keterangan Suwandi, DLH Rohil mengajukan 12 sekolah untuk mengikuti program sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Namun, hanya 6 sekolah yang berhasil menyabet penghargaan sekolah Adiwiyata mandiri tersebut.
"Alhamdulillah, dari 12 sekolah Adiwiyata yang kita usulkan untuk mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, 6 sekolah berhasil memperoleh sertifikat Sekolah Adiwiyata Nasional. Hal itu kami ketahui dari surat pemberitahuan hasil verifikasi administrasi dari Pusat Pelatihan Masyarakat Dan Pengembangan Generasi Lingkungan KLH Nomor: S.402/LATMAS/PGL/SDM.2/11/2018,"kata Suwandi, Selasa (13/11/2018).
![]() |
![]() |
"Penerapan program sekolah Adiwiyata sejak digalakkan pemerintah dari tahun 2006. Hanya saja, Rokan Hilir baru menerapkan program tersebut pada Tahun 2014 dibeberapa sekolah yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan yang berbasis lingkungan. Diharapkan peserta didik dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagaimana mengelola lingkungan disekolah yang bermuara pada pengembangan cinta lingkungan sampai ke lingkungan rumah tempat tinggal, tingkat RT sampai tingkat Kepenghuluan yang disebut Proklim," katanya.
Dia menargetkan, pada tahun 2021 semua sekolah yang ada di Rokan Hilir diharapkan akan menjadi sekolah Adiwiyata. Prestasi yang diperoleh sejak diterapkan program sekolah Adiwiyata di Rohil dari Tahun 2014-2018 sudah memperoleh 26 sekolah Adiwiyata Nasional, 41 sekolah Adiwiyata provinsi dan 70 sekolah Adiwiyata Kabupaten. Untuk itulah Bupati Rohil mencanangkan Kabupaten Rohil menjadi Kabupaten Adiwiyata.
"Dengan prestasi yang diperoleh, diharapkan pada tahun 2021 semua sekolah di Rohil menjadi sekolah Adiwiyata. Untuk itulah DLH Rohil minta bantuan Bupati untuk mencanangkan kabupaten Rohil menjadi kabupaten Adiwiyata," harapnya.
(adv/ar)