Dana Bantuan Siswa Miskin KIP, MI Miftahul Ulum Diduga Ada Penyimpangan Dan Pengalihan

/ Jumat, 09 Februari 2018 / 21.13 WIB
Fhoto: Purwanti guru yang mendampingi siswa dalam pencairan dana bantuan KIP
Pringsewu, Lampung,- Program pemerintah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghindari tidak adanya lagi anak-anak yang tidak bersekolah dikarenakan tidak adanya biaya. Salah satunya program yang diluncurkan pemerintah BSM (bantuan siswa miskin) KIP (kartu Indonesia pintar), yang anggaranya bervariasi tergantung tingkatan sekolah tersebut.  "Dengan Penerimaan dana proses transfer ke rekening siswa tanpa adanya potongan dan pengalihan dengan dalih apapun.

Beda halnya dengan yang terjadi di MI Miftahul Ulum Waringin sari kecamatan Sukoharjo, yang mana siswa penerima BSM KIP berjumlah 10 orang siswa, dan persiswa hanya mendapatkan Rp 150.000, "Dikarenakan siswa yang mendapatkan bantuan KIP harus berbagi dengan rekannya yang tidak mendapatkan bantuan atas permintaan dari kepala madrasah Drs Etiek Jukhaeni. yang mana seharusnya untuk seorang siswa yang mendapatkan bantuan KIP seharusnya mendapatkan Rp 450.000, 
"Sehingga hal tersebut menimbulkan kasak kusuk dikalangan wali murid Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang perwakilan wali murid yang identitasnya enggan dipublikasikan.
Dikatakan kepada pewarta suaraaktual.co kamis, (8/02/18)
"Kami sangat bersyukur karena dengan adanya bantuan KIP kami merasa terbantu, bantuan KIP untuk anak kami sebesar Rp 450.000, tetapi yang anak kami terima hanya Rp 150.000 persiswa dengan alasan dibagi dengan siswa yang lain yang tidak mendapatkan bantuan KIP tersebut. Dana bantuan KIP yang seharusnya untuk 10 siswa tetapi harus dibagi dengan 30 siswa, kami bukan tidak mau bantu tapi keadaan kami jugakan tidak ada bagaimana kami bantu dan itukan mutlak hak anak kami kenapa harus dibagi dengan siswa yang lainnya, Ungkapnya penuh dengan kekecewaan.

kepala madrasah Drs Etik Jukhaeni tidak berada ditempat saat wartawan suaraaktual.co mendatangi madrasah, hanya dewan guru yang dapat ditemui.  

Purwanti, guru yang mengurus dan mendampingi siswa dalam mencairkan dana bantuan tersebut. "Dari Purwanti, diruang kantor MI Miftahul Ulum, wartawan suaraaktual.co berhasil menghimpun keterangan yang bertolak belakang dengan apa yang disampaikan wali murid. 

"Purwanti, pendamping anak-anak saat mencairkan dana bantuan.
"Iya mas,saya yang mendampingi.
Kami mengajukan 30 siswa untuk program KIP tapi yang dapat hanya 10 siswa dan disitu pun siswa lansung yang menerima tanpa potongan sedikit pun. Dana KIP untuk satu orang siswa sebesar Rp 450.000 tapi yang diterima 400.000 dikarenakan ada potongan pembuatan rekening sebesar Rp 50.000 yang pada waktu pembuatan rekening menggunakan dana kas sekolah, dan di rekening siswa masih ada sisa Rp 50.000 jadikan sama saja diterima siswa 400.000 sisa direkening 50.000 kan pas mas jumlahnya 450.000. paparnya.

Lanjut Purwanti, untuk lebih jelasnya komunikasi langsung saja dengan kepala sekolah mas, karena beliau yang lebih tahu detailnya, terkait kabar pihak sekolah memberi instruksi kepada siswa agar membagikan sama rata kepada siswa yang tidak mendapatkan, itu tidak benar mas, "Adapun ada itu, harus berdasarkan kebijakan dari para wali murid sendiri. Tutupnya.

Berbeda dengan apa yang disampaikan kepala sekolah MI Miftahul Ulum Drs Etiek Jukhaeni saat dihubungi via gadget WhatsApp.

Disampaikan Drs Etiek Jukhaeni

"kami mengajukan 56 siswa tapi yang dapet hanya 10 dan itu sudah kita bagikan kepada 10 siswa yang mendapatkan dan sekarang tinggal pelaporannya lagi. apa yang sudah disampaikan Ibu Purwanti sama saja dan itulah adanya" jawabnya dengan singkat.

(Ifal)

Related Posts:

Komentar Anda