Bupati Abdullah Azwar Anas (Foto: Putri Akmal)
SUARAaktual.co - Banyuwangi, - Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur per orang per hari. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa 81-90 persen penduduk Banyuwangi berusia 10 tahun ke atas kurang konsumsi sayur dan buah.
"Survei keluarga sehat yang dilakukan Dinkes tahun ini menunjukkan jika 81-90 persen masyarakat Banyuwangi kurang makan buah dan sayur. Ini yang ironis. Banyuwangi melimpah ruah (sayur dan buahnya) tapi masyarakatnya kurang mengonsumsi buah dan sayur," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono saat bertemu sperti dikutip detikcom di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (14/11/2017).
Untuk mengupayakan pola hidup sehat itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merekomendasikan tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh Puskesmas Banyuwangi untuk berperan aktif merubah paradigma berpikir masyarakat terutama tentang kesehatan. Mereka didorong menyosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) tak hanya di lingkungan puskesmas saja, tapi berani blusukan hingga ke tempat ibadah, acara keagamaan hingga arisan.
"Kami ingin merubah paradigma kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat. Kepala puskesmas, dokter puskesmas nanti bisa nempel di acara-acara desa seperti di pengajian, masjid, gereja, dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat," ungkap Anas usai memberikan penghargaan akreditasi fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan teladan Kabupaten Banyuwangi.
Meski sosialisasi merubah pola hidup sehat terlihat sederhana, kata Anas, langkah ini perlu disertai gerakan radikal yang terstruktur dan berkesinambungan. Pasalnya meski fasilitas kesehatan dan tenaga medis selalu ditambah secara periodik tidak akan pernah seimbang jika warga terus-terusan mengandalkan pengobatan tanpa memikirkan pola hidup sehat dan seimbang.
"Ini sederhana tapi perlu gerakan, supaya tidak tekor di BPJS maka perlu langkah preventif. Ini kita perlu lakukan secara radikal, sebab sebanyak apapun tenaga medis akan tidak cukup karena orang sakit nambah," tutup Anas.
"Survei keluarga sehat yang dilakukan Dinkes tahun ini menunjukkan jika 81-90 persen masyarakat Banyuwangi kurang makan buah dan sayur. Ini yang ironis. Banyuwangi melimpah ruah (sayur dan buahnya) tapi masyarakatnya kurang mengonsumsi buah dan sayur," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono saat bertemu sperti dikutip detikcom di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Selasa (14/11/2017).
Untuk mengupayakan pola hidup sehat itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merekomendasikan tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh Puskesmas Banyuwangi untuk berperan aktif merubah paradigma berpikir masyarakat terutama tentang kesehatan. Mereka didorong menyosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) tak hanya di lingkungan puskesmas saja, tapi berani blusukan hingga ke tempat ibadah, acara keagamaan hingga arisan.
"Kami ingin merubah paradigma kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma sehat. Kepala puskesmas, dokter puskesmas nanti bisa nempel di acara-acara desa seperti di pengajian, masjid, gereja, dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat," ungkap Anas usai memberikan penghargaan akreditasi fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan teladan Kabupaten Banyuwangi.
Meski sosialisasi merubah pola hidup sehat terlihat sederhana, kata Anas, langkah ini perlu disertai gerakan radikal yang terstruktur dan berkesinambungan. Pasalnya meski fasilitas kesehatan dan tenaga medis selalu ditambah secara periodik tidak akan pernah seimbang jika warga terus-terusan mengandalkan pengobatan tanpa memikirkan pola hidup sehat dan seimbang.
"Ini sederhana tapi perlu gerakan, supaya tidak tekor di BPJS maka perlu langkah preventif. Ini kita perlu lakukan secara radikal, sebab sebanyak apapun tenaga medis akan tidak cukup karena orang sakit nambah," tutup Anas.