Luis Milla ingin memperbaiki komunikasi dengan klub dan juga federasi (Wahyu Putro A/Antara Foto)
SUARAaktua.co - Jakarta - Pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, ingin menciptakan komunikasi yang lebih baik dengan klub-klub dan federasi. Itu dilakukan demi kelancaran saat memanggil pemain.
Milla telah menyelesaikan agenda pertamanya sebagai pelatih di Indonesia dengan mempersembahkan medali perunggu di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Selanjutnya, dia akan mengemban tugas membawa Indonesia ke pencapaian yang oke di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Kurang dari satu tahun lagi, Indonesia akan tampil di ajang Asian Games. Persiapan pun mau tak mau harus digenjot sejak saat ini.
Langkah pertamanya akan dimulai dengan melatih tim senior Indonesia untuk menghadapi Fiji dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (2/9/2017) malam WIB. 20 nama pemain senior akan dia jajal di pertandingan itui
Untuk memuluskan rencananya dalam meracik tim Indonesia, Milla akan memulainya dengan memperbaiki komunikasi dengan klub-klub dan federasi.
Tujuannya agar Milla tak mendapat hambatan saat memanggil pemain-pemain senior dan U-23 untuk pemusatan latihan. Sementara itu, Liga 1 Indonesia sudah memasuki putaran kedua dan klub cenderung takut melepas pemain yang bisa membuat performa mereka kedodoran.
Pada persiapan Piala AFF 2016 lalu, pelatih Indonesia terdahulu, Alfred Riedl, sempat mendapat kendala dalam memanggil pemain. Ketika itu, GTS selaku operator Indonesia Soccer Championship cuma memberi izin timnas mengambil dua pemain dari setiap klub.
"Saya ingin ke depannya lebih ada komunikasi lagi antara klub dengan federasi, supaya tidak ada miskomunikasi," kata Milla kepada pewarta.
"Saya harapkan lebih adanya kolaborasi, apalagi setelah ini kita akan gunakan lebih banyak pemain senior mereka. Dan di situlah saya harap tim nasional tidak terlalu mengganggu kepentingan klub, dengan apa caranya? Dengan komunikasi," tandas Milla.
Di ajang Asian Games nanti, seluruh tim peserta nantinya cuma dibolehkan membawa 20 pemain, yang sebagaian besar pemain U-23 dan dibolehkan membawa tiga pemain di atas usia tersebut. (din/nds)
Milla telah menyelesaikan agenda pertamanya sebagai pelatih di Indonesia dengan mempersembahkan medali perunggu di SEA Games Kuala Lumpur 2017. Selanjutnya, dia akan mengemban tugas membawa Indonesia ke pencapaian yang oke di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Kurang dari satu tahun lagi, Indonesia akan tampil di ajang Asian Games. Persiapan pun mau tak mau harus digenjot sejak saat ini.
Langkah pertamanya akan dimulai dengan melatih tim senior Indonesia untuk menghadapi Fiji dalam laga uji coba di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (2/9/2017) malam WIB. 20 nama pemain senior akan dia jajal di pertandingan itui
|
Tujuannya agar Milla tak mendapat hambatan saat memanggil pemain-pemain senior dan U-23 untuk pemusatan latihan. Sementara itu, Liga 1 Indonesia sudah memasuki putaran kedua dan klub cenderung takut melepas pemain yang bisa membuat performa mereka kedodoran.
Pada persiapan Piala AFF 2016 lalu, pelatih Indonesia terdahulu, Alfred Riedl, sempat mendapat kendala dalam memanggil pemain. Ketika itu, GTS selaku operator Indonesia Soccer Championship cuma memberi izin timnas mengambil dua pemain dari setiap klub.
"Saya ingin ke depannya lebih ada komunikasi lagi antara klub dengan federasi, supaya tidak ada miskomunikasi," kata Milla kepada pewarta.
"Saya harapkan lebih adanya kolaborasi, apalagi setelah ini kita akan gunakan lebih banyak pemain senior mereka. Dan di situlah saya harap tim nasional tidak terlalu mengganggu kepentingan klub, dengan apa caranya? Dengan komunikasi," tandas Milla.
Di ajang Asian Games nanti, seluruh tim peserta nantinya cuma dibolehkan membawa 20 pemain, yang sebagaian besar pemain U-23 dan dibolehkan membawa tiga pemain di atas usia tersebut. (din/nds)
