Dirdik KPK Aris Budiman (Lamhot Aritonang/detikcom)
SUARAaktual.co - Jakarta - Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Aris Budiman buka-bukaan di Pansus Angket KPK. Ia mengungkapkan adanya data perkara e-KTP yang dibocorkan.
Hal tersebut ditanyakan oleh anggota Pansus Angket KPK Arsul Sani, yang mengaku heran soal perkara kasus e-KTP yang bisa bocor ke publik. Aris menyebut data tersebut dibocorkan penyidik KPK.
"Ada satu saya tak sebut nama, penyidik yang sangat teliti. Titik, koma, dan sebagainya nggak akan salah atau terlewatkan. Lalu suatu saat saya kirim e-mail, tapi e-mail dan attachment berbeda. Bukan berubah," ujar Aris saat rapat bersama Pansus Angket KPK di gedung DPR, Senayan, sperti yang dikutip dari detikcom, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.
"Orang ini sangat teliti. Satu-dua hari menyebar, saya terima lewat WA. Saya ceritakan seperti kiamat Indonesia. Orang terima (bancakan dana proyek) e-KTP beredar itu di mana-mana, dan sama dengan e-mail itu," tutur Aris.
"Kalau ada, sangat berbahaya, ada oknum di KPK yang bahkan menurut saya apa ya. Begini, Pak, tokoh siapa pun, hmmm.... Begini konsepnya, KPK 100 persen, 1.000 persen sangat dipercaya oleh rakyat Indonesia," tambahnya sambil terbata-bata.
"Apakah Bapak yakin yang disampaikan bahwa penyidik tersebut sangat teliti?" tanya Agun.
"Kalau Bapak ingin telusuri integritas seseorang, Bapak akan sudah cek di semua tempat. Karakter tidak berubah," jawab Aris.(dkp/elz)
Hal tersebut ditanyakan oleh anggota Pansus Angket KPK Arsul Sani, yang mengaku heran soal perkara kasus e-KTP yang bisa bocor ke publik. Aris menyebut data tersebut dibocorkan penyidik KPK.
"Ada satu saya tak sebut nama, penyidik yang sangat teliti. Titik, koma, dan sebagainya nggak akan salah atau terlewatkan. Lalu suatu saat saya kirim e-mail, tapi e-mail dan attachment berbeda. Bukan berubah," ujar Aris saat rapat bersama Pansus Angket KPK di gedung DPR, Senayan, sperti yang dikutip dari detikcom, Jakarta, Selasa (29/8/2017) malam.
Aris menduga ada perbedaan isi e-mailnama anggota DPR yang diduga menerima bancakan e-KTP.
|
"Orang ini sangat teliti. Satu-dua hari menyebar, saya terima lewat WA. Saya ceritakan seperti kiamat Indonesia. Orang terima (bancakan dana proyek) e-KTP beredar itu di mana-mana, dan sama dengan e-mail itu," tutur Aris.
"Kalau ada, sangat berbahaya, ada oknum di KPK yang bahkan menurut saya apa ya. Begini, Pak, tokoh siapa pun, hmmm.... Begini konsepnya, KPK 100 persen, 1.000 persen sangat dipercaya oleh rakyat Indonesia," tambahnya sambil terbata-bata.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunandjar menanyakan apakah orang yang menyebar data tersebut teliti. Dia juga bertanya soal integritas penyidik tersebut.
|
"Apakah Bapak yakin yang disampaikan bahwa penyidik tersebut sangat teliti?" tanya Agun.
"Kalau Bapak ingin telusuri integritas seseorang, Bapak akan sudah cek di semua tempat. Karakter tidak berubah," jawab Aris.(dkp/elz)