Waspada Bahaya DBD, Diskes Himbau Masyarakat Lebih Serius Atasi Nyamuk Aedes Aegyti

/ Selasa, 31 Januari 2017 / 21.05 WIB
SUARAaktual‎.co | Kabupaten Pelelawan - ‎Dinas Kesehatan Kabupaten pelalawan menghimbau agar masyarakat waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengingat kondisi cuaca yang buruk di awal tahun 2017 ini.

terlebih lagi kasus DBD di sepanjang bulan januari tahun 2017 ini saja Dinas Kesehatan kabupaten pelalawan menemukan 15 kasus yang mana kecamatan pangkalan kerinci masih yang teratas yakni pangkalan kerinci I 8 kasus, pangakalan kerinci II 6 kasus dan pangkalan kuras 1 kasus. 

sementara itu jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di tahun 2016 berjumlah sekitar 112 kasus yang terjangkit DBD dari seluruh 12 kecamatan kabupaten pelalawan. Dan ini Urutan teratas Kecamatan Pangkalankerinci sebanyak 43 kasus, disusul Bandar Seikijang 12 kasus, Langgam 6 kasus dan Pangkalan Kuras I 12 kasus. Sedangkan Kecamatan Pangkalankuras II 7 kasus, Kerumutan 3 kasus, Bunut 3 kasus, Ukui 8 kasus , Kuala Kampar 8 kasus dan banda petalangan 1 kasus dengan Total 112 kasus.

“Jumlah itu tercatat mulai sejak Januari hingga desember 2016 yg lalu hingga mencapai Total 112 kasus disepanjang tahun 2016. ujar Kepala Diskes Pelalawan Dr. Endid RP melalui Kabid P2PL Khairul, selasa (31/1/2017) diruangan karjanya. 

Untuk mengantisipasi hal itu, warga diminta untuk melakukan gerakan 3M dan melakukan gotong-royong di sekitar lingkungan masing-masing.

Ditambahkan, Kepala Dinas Kesehatan kabuapten pelalawan , melalui kabid P2PL khariul mengatakan, untuk pencegahan penyakit demam berdarah, masyarakat jangan hanya menunggu dari pemerintah. Tapi, masyarakat harus bijak dan apalagi saat cuaca seperti ini.

“kita menghimbau sebelum terjangkit sebaiknya cepat diantisipasi. bila ada gejalanya segera lakukan pemeriksaaan di Puskesmas terdekat, dan jika hasilnya positif, maka, kami akan melakukan fogging di area yang terjangkit DBD. Namun, fogging bukanlah segala-galanya untuk mengatasi nyamuk demam berdarah. Soalnya, nyamuk aedes itu bisa saja meletakkan jentiknya di dalam rumah jika di dalam rumah terdapat air yang tergenang,” jelasnya.

Kabid P2PL Diskes pelalawan juga mengatakan, saat ini pemerintah juga tengah mengambil kebijakan baru untuk pengendalian kasus DBD dimasa datang akan dikembangkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) , atau dengan singkatan (G1R1J) yaitu dibentuknya juru pemantau jentik (Jumantik).

“Jumantik ini akan diterjunkan disetiap rumah yang akan bertanggung jawab terhadap pemberatasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan rumah warga masing-masing,” papar Kairul.

Dia juga mengimbau agar masyarakat selalu bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan 3 M plus untuk pemberatasan sarang nyamuk (PSN) . “Kalau ada yang demam tinggi sebaik segera bawa ke sarana pelayanan kesehatan terdekat untuk diperiksakan,” tutupnya.

Liputan : ‎ [Apriel Ruzman]


Related Posts:

Komentar Anda

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p