Sosialisasikan Pencegahan Karhutla di 5 Kabupaten,Danrem: "Metode Desa Bebas Api Sangat Bagus"
SUARAaktual.com | Kabupaten Kuansing - Pasca diumumkannya Periode Bahaya Kebakaran pada bulan Juli-September, seluruh pihak terus bersinergi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk yang dilakukan oleh PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang terus mensosialisasikan pencegahan karhutlan sebagai bagian dari Program Desa Bebas Api. Setelah diadakan sosialisasi di Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Kepulauan Meranti,Sosialisasi juga dilaksanakan di Kabupaten Kuantang Singingi (Kuansing) dan Siak, Kamis (30/6) hingga Jumat (1/7).
Dengan bertempat di Aula Rumah Dinas Bupati Kuansing, Taluk Kuantan, Sosialisasi pencegahan karhutla menjadi bagian dalam acara Kunjungan Kerja Danrem 031/ Wirabima, Brigjend. TNI Nurendi yang juga menjadi Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pencegahan karhutla di Provinsi Riau. Turut hadir Bupati Kuansing, Mursini, Wakil Bupati, M. Halim, Ketua DPRD Kuansing, Dandim 0302 Inhu, Danramil, Kapolres Kuansing, Kapolsek, Kepala Kejaksaan Tinggi, Camat, Kepala Desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta ratusan masyarakat.
Brigjend TNI Nurendi memberi presentasi mengenai langkah dan upaya antisipasi mencegah karlahut yang dilanjutkan mengenai sosialisasi program Desa Bebas Api dan Fire Aware Community (FAC) oleh Manajer Fire Free Village Program, Sailal Arimi.
Nurendi memberikan apresasi atas program Desa Bebas Api yang ikut berpartisipasi dalam mencegah karlahut.
"Terimakasih kepada RAPP yang ikut andil dalam pencegahan dan penanganan karhutla melalui program Desa Bebas Api dan juga dalam hal kanal bloking. Metode pencegahan yang dilaksanakan RAPP melalui program Desa Bebas Api sangat bagus. Perlu diingat bahwa pencegahan lebih murah dibandingan penanggulangan. Di tahun 2015, pemerintah telah menghabiskan 221 Triliun. Sehingga mari kita lakukan langkah-langkah dalam mencegah kebakaran, "tutur Danrem.
Sementara sosialisasi di Siak yang diselenggarakan di Perawang juga dihadiri Wakil Bupati Siak, H. Alpedri, Camat Sungai Apit, Sungai Mandau, Tualang, Kepala Desa, Danramil, Kapolsek, dan Tokoh Masyarakat.
Alpedri menyatakan bahwa setengah dari wilayah Siak merupakan lahan gambut yang rawan terbakar sehingga diperlukan penanganan dalam mencegah api. Bupati juga mengapresiasi atas peran serta perusahaan yang turut andil dalam upaya ini.
"Kami pemerintah Kabupaten Siak menyambut baik gagasan program ini sebagai salah satu bentuk kepedulian RAPP dalam mengatasi permasalahan yang ada di wilayah operasional RAPP. Alhamdulillah beberapa perusahaan turut ambil bagian dalam upaya pencegahan, bahkan memberikan reward. Perlu diketahui bahwa seluas 53% wilayah di Kabupaten Siak berupa tanah gambut, sehingga apabila musim kemarau, akan mudah terjadi kebakaran. Mari bersama-sama kita cegah bencana kebakaran," ucap Wakil Bupati.
Mewakili manajemen RAPP, Manajer Stakeholder Kabupaten Siak, Samsuriya menyatakan bahwa RAPP terus berkomitmen mencegah kebakaran salah satunya dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk peka terhadap lingkungan melalui program FAC.
"Saat ini, sebanyak 20 Desa sudah teken MoU dalam program Desa Bebas Api dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari FAC dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat sejak dini untuk tak membakar lahan. Tentunya kami juga akan memberikan reward sebesar 100 juta berupa program bagi desa yang berhasil menjaga lahannya terhindar dari kebakaran selama periode 1 Juli hingga 30 Oktober," terang Samsuriya.
Selain sosialisasi di setiap kabupaten, juga dilaksanakan penandatangan komitmen bersama pencegahan karhutla yang ditandatangani oleh Kepala Desa, Camat dan Bupati serta pemakaian rompi Desa Bebas Api secara simbolis sebagai bagian dari kesepakatan bersama untuk mencegah munculnya api di Provinsi Riau.[ Liputan Redaksi ]