SUARAaktual.com | Pekanbaru - Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Mulya Diduga tidak melakukan pengelolaan lingkungan yang baik serta tidak memiliki izin lingkungan sesuai peraturan Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Dalam pantauan media di lapangan terhadap kegiatan rumah sakit bersalin Budhi Mulya, terlihat di lokasi pembuangan limbah cair hanya seperti Kolam ikan yang tidak memiliki savety dan tidak mengikuti peraturan perizinan.
Dalam pantauan media di lapangan terhadap kegiatan rumah sakit bersalin Budhi Mulya, terlihat di lokasi pembuangan limbah cair hanya seperti Kolam ikan yang tidak memiliki savety dan tidak mengikuti peraturan perizinan.
Dari data yang di keluarkan BLH Kota Pekanbaru didapati 9 pelanggaran yaitu
Kebersihan lingkungan rumah sakit dibelakang kurang terjaga, hal ini terlihat dari sampah yang berserakan.
Pihak ketiga yang mengambil limbah B3 tidak memiliki izin transporter dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.
Tidak melakukan pemilahan limbah, medis, bahan berbahaya dan beracun serta domestik.
Kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tidak tertelusur.
Tidak melakukan pemantauan terhadap kualitas limbah cair.
Tidak memiliki izin penyimpanan sementara limbah B3 yang berbahaya dan beracun.
Tidak memiliki izin limbah cair.
Tidak memiliki izin lingkungan.
Tidak memiliki tempat penyimpanan sementara limbah B3 (TPS-LB3)
Berdasarkan Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 99 Ayat (1). Pemegang saham RSIA Budhi Mulya dapat dipidana penjara paling singkat 1 tahun penjara dan paling lama 3 tahun penjara dengan denda paling sedikit 1 milyar dan paling banyak sekitar 3 milyar rupiah.
Pihak RSIA Budhi Mulya ketika dihubungi tadi pagi oleh RGC, Jumat,(22/4/2016), via telephone, mengakui bahwa RSIA Budhi Mulia belum sepenuhnya melakukan pengelolaan lingkungan dan izin lingkungan. Namun pihaknya akan berupaya sedikit demi sedikit membenahi kekurangan tersebut. Kata Rizka,selaku humas RSIA Budhi Mulya.
Saat ini Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru telah melakukan teguran pertama kepada RSIA Budhi Mulya terkait pengelolan lingkungan yang berdampak buruk bagi sekitar rumah sakit. [ Liputan RGC /SA]
Kebersihan lingkungan rumah sakit dibelakang kurang terjaga, hal ini terlihat dari sampah yang berserakan.
Pihak ketiga yang mengambil limbah B3 tidak memiliki izin transporter dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan.
Tidak melakukan pemilahan limbah, medis, bahan berbahaya dan beracun serta domestik.
Kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tidak tertelusur.
Tidak melakukan pemantauan terhadap kualitas limbah cair.
Tidak memiliki izin penyimpanan sementara limbah B3 yang berbahaya dan beracun.
Tidak memiliki izin limbah cair.
Tidak memiliki izin lingkungan.
Tidak memiliki tempat penyimpanan sementara limbah B3 (TPS-LB3)
Berdasarkan Undang Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 99 Ayat (1). Pemegang saham RSIA Budhi Mulya dapat dipidana penjara paling singkat 1 tahun penjara dan paling lama 3 tahun penjara dengan denda paling sedikit 1 milyar dan paling banyak sekitar 3 milyar rupiah.
Pihak RSIA Budhi Mulya ketika dihubungi tadi pagi oleh RGC, Jumat,(22/4/2016), via telephone, mengakui bahwa RSIA Budhi Mulia belum sepenuhnya melakukan pengelolaan lingkungan dan izin lingkungan. Namun pihaknya akan berupaya sedikit demi sedikit membenahi kekurangan tersebut. Kata Rizka,selaku humas RSIA Budhi Mulya.
Saat ini Badan Lingkungan Hidup Kota Pekanbaru telah melakukan teguran pertama kepada RSIA Budhi Mulya terkait pengelolan lingkungan yang berdampak buruk bagi sekitar rumah sakit. [ Liputan RGC /SA]
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
