
Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Kamis (28/5). Untuk meminimalisir kondisi tersebut saat ini pihaknya sedang melakukan upaya untuk meningkatkan mengoperasian koperasi-keperasi di Kota Pekanbaru yang mati suri tersebut.
"Permasalahannya (koperasi yang tidak beroperasi,red) didominasi mis komunikasi terhadap pengurus adanya mosi tidak percaya yang di lakukan oleh jajaran kepengurusan. Dan saat ini kita sedang melakukan pembinaan dan mencari solusi kepada mereka," kata Ingot.
Adanya rasionalisasi anggaran di dinas yang dipimpinnya sebesar Rp4 miliar lebih tidak mempengaruh program-program pembinana terhadap koperasi tersebut. "Dinas Koperasi dan UMKM sudah menyusun program untuk pembinanan tersebut, salah satunya pelatihan dan Diklat dan Pembimbingan dari pembukuan dan administrasi terahap Koperasi di Kota Pekanbaru tersebut," terangnya.
Ingot mengharapkan bagi pengusaha koperasi dan UMKM jangan menjadi ibarat koperasi Merpati (dikasi makan baru datang) dan koperasi Pedati (kerbau yang harus dilecut baru bergerak), tapi jadilah Koperasi yang Sejati, koperasi yang kuat akan pembukuannya dan administrasinya. (hms/rahmad)