Kemendag Gelar Rakorda Jelang HBKN di Maluku Utara

/ Rabu, 02 Mei 2018 / 15.30 WIB
Ternate,- Kementerian Perdagangan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2018. Untuk memastikan harga dan pasokan bapok di daerah aman sebelum bulan puasa, hari ini, Rabu (2/5) Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag, Kasan hadir dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dan Identifikasi harga Bapok menjelang HBKN di Ternate, Maluku Utara.
"Hasil pemantauan di Pasar Gamalama Ternate, Maluku Utara menunjukkan harga bapok relatif stabil dan pasokan aman dalam beberapa bulan ke depan. Untuk itu, Kemendag bersama pemda setempat dan pihak terkait lainnya serta pelaku usaha terus bekerja sama menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan,” kata Kasan.
Rakorda hari ini di Ternate merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rakornas HBKN pada 23 Maret 2018 lalu di Bandung. Dalam Rakornas tersebut, Mendag menjelaskan empat langkah strategis yang telah disiapkan Kemendag dalam menyambut HBKN tahun ini. Pertama, melalui penguatan regulasi yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok; harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras; penataan dan pembinaan gudang; serta perdagangan antarpulau.
Hingga awal Mei 2018, Kemendag telah menggelar Rakorda di Sumatera Barat, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Bengkulu, Aceh, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Utara, Papua Barat, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Maluku Utara.
"Diharapkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok di wilayah masing-masing khususnya menjelang Puasa dan Lebaran 2018/1439H,” kata Kasan.
Kedua, melalui Penatalaksanaan, yaitu melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha; fasilitasi dengan BUMN & pelaku usaha; serta penugasan BULOG. Langkah Ketiga, melalui Pemantauan dan Pengawasan yang dilakukan oleh Eselon I Kemendag beserta jajarannya bersama dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan ketersediaan pasokan, stabilisasi harga termasuk menjamin pendistribusian bahan pokok. Keempat melalui Upaya Khusus, yaitu penetrasi pasar ke pasar rakyat dan toko swalayan apabila HET dilampaui.
Dalam Rakorda, Kasan menyampaikan agar seluruh instansi dapat bekerja sama menjalankan kebijakan mengenai harga eceran tertinggi (HET) beras medium dan premium, untuk pasar tradisonal, toko swalayan, dan tempat penjualan eceran lainnya sesuai Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. HET untuk beras medium di Maluku Utara Rp 10.250/kg dan beras premium Rp 13.600/kg.
Hasil Rakorda HBKN di Provinsi Maluku Utara hari ini di Kantor Bank Indonesia menyimpulkan, bahwa di Provinsi dan Kabupaten stok bapok tersedia cukup dan harga juga stabil, kecuali telur ayam ras dan bawang merah. Namun demikian, dalam waktu secepatnya pasokan bawang merah yang didatangkan dari Bima SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I. RidwanRais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id NTB dan telur dari Manado serta Surabaya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Malut sehingga bisa menjalankan Puasa dan Lebaran dengan tenang.
Berdasarkan hasil pemantauan pasar yang dilaksanakan sehari sebelum Rakorda, harga bapok di Ternate, Maluku Utara masih relatif stabil. Tercatat di Pasar Rakyat Gamalama Ternate hari Selasa, 1 Mei 2018 untuk harga beras medium Bulog Rp 10.000/kg, namun beras medium merek Mawar dan AAAAA tercatat Rp 12.000/kg di atas HET. Untuk beras premium merek Bola Mas tercatat Rp 14.000/kg di atas HET, sedangkan merek Bibir Merah Rp 13.500/kg di bawah HET.
Sementara harga minyak goreng curah Rp 14.000/liter, harga minyak goreng kemasan Rp 16.000/liter, gula pasir curah Rp 13.000/kg (masih di atas HET), bawang merah Rp 50.000/kg (minggu lalu Rp 35.000/kg), bawang putih Rp 45.000/kg, cabai merah keriting Rp 28.000/kg, daging ayam ras Rp 35.000/kg, telur ayam Rp 1.800/butir (minggu lalu Rp 1.600/butir) dan daging sapi paha belakang Rp 110.000/kg.
Selain ke pasar tradisional, Kepala BPPP juga melakukan pemantauan ke ritel modern Hypermart. Tercatat harga beras medium Rp 10.000/kg, beras premium Rp Rp 13.400/kg, minyak goreng kemasan merek Rose Brand Rp 11.000/liter, gula pasir Rp 12.300/kg, daging ayam ras Rp 31.400/kg dan telur ayam Rp 36.900/kg. Untuk harga daging sapi beku telah sesuai HET, yaitu Rp 78.300/kg. Secara umum harga barang kebutuhan pokok di Hypermart sudah sesuai HET.
Ketersediaan Bahan Pokok di Maluku Utara
Kepala BPPP juga memantau stok beras di gudang Bulog. Berdasarkan pemantauan, stok beras Bulog di Subdivre Ternate mencapai 3.000 ton, dengan tingkat konsumsi normal masyarakat Ternate sebanyak 1.000 ton per bulan cukup aman untuk 3 bulan ke depan, dan dalam proses mendatangkan kembali 2.000 ton beras medium lainnya. Bulog juga diminta untuk memastikan pasokan beras medium ke seluruh kota/kabupaten di Maluku Utara berjalan lancar hingga akhir tahun. Selain di gudang Bulog, stok beras medium di gudang distributor Fa. Agung saat ini 270 ton dengan merek WTB (AAAAA) dengan harga jual ke pedagang Rp 10.000/kg.
Upaya Kemendag menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok juga melalui penguatan regulasi yang diatur dalam Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok (TPUD Bapok) yang mengamanatkan bahwa setiap pelaku usaha distribusi yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok wajib memiliki TDPUD Bapok, meliputi distributor, subdistributor dan agen. Selama rangkaian kegiatan tanggal 1-3 Mei 2018, Kepala BPPP sekaligus meninjau kesiapan pelabuhan Pelindo IV cabang Ternate, gudang distributor beras Fa. Agung.
Komentar Anda

Terkini: