SUARAaktual.com | Pekanbaru - Metode pendidikan dewasa ini semakin maju, banyak cara yang ditemukan para ahli pendidikan untuk menumbuh kembangkan bakat sang anak.
Tapi Musa SAg, guru agama SDN 136, Kecamatan Tampan, Jalan Garuda Sakti KM 1, kota Pekanbaru ini masih menerapkan sistem pendidikan zaman batu dalam mendidik muridnya sehari-hari.
Bukan malah menjadi pendidik, Musa bak Algojo dengan garangnya langsung menjotos kepala murid yang lupa melakukan kesalahan. Fatalnya lagi guru yang suka dengan metode jotos-menjotos, lupa membuka cincin batu akiknya, ketika sedang mendaratkan bogemnya kekepala murid-muridnya.
Seperti yang dirasakan Wahyu murid Kelas 6 SD ini, Kamis (30/7) saat jam pelajaran Agama berlangsung. Karena lupa membawa Alqur'an, harus merasakan kerasnya kepal tinju dan batu akik pak guru.
Akibatnya Wahyu mengalami luka memar dibagian kepala sebelah kiri, selain itu Wahyu juga mengalami pusing-pusing dan merasa takut, untuk kembali belajar kesekolah.
"Sakit kepala pak, pusing, mau kesekolah takut liat pak guru," ungkapnya sembari meneteskan air mata. (Liputan Tengku Irfan)